Penulis
Intisari-Online.com - Siapa yang tak kenal dengan Monumen Nasional alias Monas? Ikon Jakarta ini berdiri kokoh di tengah Lapangan Medan Merdeka sejak diresmikan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 12 Juli 1975. Pembangunan monumen ini bertujuan untuk mengenang semangat perjuangan bangsa Indonesia pada masa revolusi kemerdekaan 1945. Adanya monumen ini diharapkan agar inspirasi dan semangat patriotismeterus bangkit pada generasi saat ini dan mendatang.
Monas bagaikan jantungnya ibu kota. Rasanya ada yang kurang jika kita tidak mengunjungi ikon Jakarta yang satu ini. Berbagai aktivitas dapat kita temui di seputaran Monas, mulai dari berjualan, bersepeda, hunting foto, berolahraga, atau muda-mudi yang sekedar pacaran. Kawasan Monas menjadi salah satu kawasan paling penting bagi masyarakat Jakarta mengingat lahan terbuka yang semakin hari tergerus oleh pembangunan mal dan apartemen mewah.
Namun, di antara kita yang beraktivitas atau setiap hari melintasi kawasan Monas, adakah yang masih mengingat sejarahnya? Di tengah pertanyaan saya yang belum terjawab, perusahan lampu bermerk Philips, memberikan efek pencahayaan warna-warna cantik pada tubuh Monas melalui lampu Light Emitting Diode (LED)-nya. Usaha yang sederhana dari ide yang brilian. Berbagai aneka warna dipertontonkan kepada masyarakat Jakarta yang melintasi kawasan Merdeka di malam hari, mulai dari merah, hijau, biru, kuning, pink, hingga ungu. Pemandangan cantik nan mewah terpancar di tengah hiruk pikuk Ibukota yang tiada habisnya.
Usaha Philips ini juga sebagai salah satu bentuk promosi produk. Tak perlu mengeluarkan biaya yang “wah”, tapi pikiran seseorang akan sebuah produk melekat dalam jangka panjang. Philips mencoba memperkenalkan lampu hemat energinya melalui sumbangsih yang ia berikan karena telah mempercantik Monas.
Kira-kira, apa ya yang terlintas dalam benak masyarakat ketika melihat aneka warna tersebut? Apapun yang mereka pikirkan, kepedulian mereka akan keberadaan Monas menjadi jawaban awal dari usaha dalam mempercantik sebagian dari keseluruhan Ibukota.
Seperti ingin mewakili Jakarta dengan dinamikanya, Monas memberikan ikon sejarah yang tak boleh terlupakan di balik warna-warninya. Seperti kata pepatah, jangan sekali-kali melupakan sejarah, karena bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai asal-usulnya. Yuk, hargai para pahlawan bangsa walau sekedar mengenal sejarah Monas, atau ikon-ikon Jakarta lainnya, agar kita dapat menceritakan betapa “besarnya” bangsa ini pada anak dan cucu kita kelak.