Geliat Pasar di Jalan Sempit

Nur Resti Agtadwimawanti

Penulis

Geliat Pasar di Jalan Sempit

Intisari-Online.com- Keberadaan pasar di tiap daerah seakan menjadi "denyut kehidupan". Misalnya saja di kawasan Pecinan Semarang. Selain untuk permukiman, kawasan tua ini juga dikenal sebagai kawasan dagang. Selain toko-toko penjual barang tertentu di masing-masing jalan, ia juga punya pasar sendiri. Pasar ini sudah dikenal seantero Semarang, bahkan Jawa Tengah.Eits, tapi jangan bayangkan pasar tersebut bertempat dalam suatu area yang luas dan permanen. Pasar tersebut berada di sepanjang Gang Baru, salah satu gang di kawasan Pecinan. Aneka macam kebutuhan sehari-hari dengan kualitas yahud siap ditawarkan pedagang. “Pasar di Gang Baru itu penyedia daging dan sayur untuk restoran terbaik di Semarang. Mau daging sapi, babi, kambing, semua ada. Kodok we ono (Kodok pun ada)!” cerita Harjanto Halim, Ketua Komunitas Pecinan Semarang untuk Wisata (Kopi Semawis),sembari tertawa.Karena tidak permanen dan ibaratnya numpang di sepanjang Gang Baru dan depan rumah penduduk, pasar ini hanya ada mulai pukul 5 hingga pukul 10 pagi. Keberadaan pasar yang sudah puluhan tahun ini ternyata ikut andil dalam menghidupkan roda perekonomian di Pecinan. Banyak yang antri untuk memperoleh lapak di pasar itu.Saking menggiurkannya buka usaha di pasar tersebut, lapak pun sampai diperdagangkan antarpenjual. Kisarannya bisa sampai Rp30 juta dan transaksinya ‘di bawah tangan’. Tapi lucunya, pedagang tidak membayar ke pemilik rumah yang area depan rumahnya ikut terpakai. “Tapi pemilik rumah kadang yo nitip dagangan,” celetuk Harjanto.Sebagian besar pedagang di pasar ini justru ternyata bukan berasal dari Semarang. Ya, kebanyakan memang perantau. Ada yang dari Boyolali, Sragen, atau Solo. Menik Rahayu (36), misalnya. Pedagang daging asal Solo ini sudah 15 tahun berdagang di pasar ini. Laba bersih per hari yang diperolehnya bisa mencapai Rp100 ribu! “Pemilik restoran ‘kan belanjanya ke sini. Apalagi kalau hari Sabtu dan Minggu, lebih ramai,”tutur Menik. Hanya saja, tambah Harjanto, kendala yang ada di Pecinan ini, yakni ketika hujan. Air akan menggenangi beberapa area di kawasan ini.