Cerita Sudamala dan Erotisme Candi Sukuh

Rusman Nurjaman

Penulis

Cerita Sudamala dan Erotisme Candi Sukuh

Intisari-Online.com - Di sebuah desa di pedalaman Kabupaten Karanganyar terdapat satu candi yang terkenal sebagai candi erotis. Hal tersebut sepintas memang tampak dari relief di dinding candi yang terletak di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, ini.

Namun lebih dari itu, candi yang dibuat pada masa akhir kejayaan Kerajaan Majapahit ini menyimpan banyak cerita. Utamanya, soal ajaran Siwa Budha Tantrayana dengan lambang Lingga Yoni.

Dibandingkan dengan kebanyakan candi lain, bentuk Candi Sukuh memang sangat berbeda. Pahatan pada relief juga cenderung “belum matang”, seperti belum terbiasa memahat di batu. Bentuk candi yang piramida terpancung mengingatkan bentuk serupa di Meksiko (Suku Maya) dan Peru (Suku Inca).

Setelah menelitinya, W. F Stutterheim, arkeolog Belanda terkenal, berpendapat bahwa candi ini kemungkinan dibuat dalam ketergesaan. Candi ini dibuat pada 1359 tahun Saka atau 1437 M. Kala itu, Majapahit di ambang keruntuhan sehingga tidak memungkinkan membuat candi besar dan megah.

Kompleks candi menghadap ke Barat dengan susunan halaman terdiri atas tiga teras, dengan tiga gerbang. Tiga tingkatan ini mewakili konsep susunan kehidupan manusia: lahir, hidup, mati (Satria, Raja, Brahmana).

Nah yang menarik adalah pada gerbang pertama. Di situ terdapat relief lingga yoni yang melambangkan kesuburan. Sempat terkenal sebagai uji keperawanan, gerbang ini sekarang ditutup. Sebab, intensitas pengunjung dikhawatirkan akan merusak relief tadi. Relief tersebut sengaja dipahat di lantai pintu masuk dengan maksud untuk menyingkirkan segala kotoran yang melekat di tubuh.

Selanjutnya tiap teras dan gerbang mempunyai relief yang berbeda, beserta cerita atau makna yang melekat padanya. Di salah satu pelataran candi, misalnya, terdapat fragmen batu yang melukiskan cerita Sudamala atau Sadewa - saudara kembar Nakula.

Disebut Sudamala karena Sadewa telah berhasil “ngeruwat” Bathari Durga yang mendapat kutukan dari Batara Guru karena perselingkuhannya. Cerita ini diambil dari buku Kidung Sudamala.

Jika ingin mendengar cerita yang lengkap bisa menggunakan pemandu yang siap sedia di lokasi. Banyak yang bisa dipetik dari candi yang terletak di ketinggian sekitar 1.180 m dpl ini.

Berhubung tidak ada angkutan umum yang sampai ke lokasi, lebih baik menyewa kendaraan dari Solo. Atau kalau naik angkutan umum harus menyewa ojek dari Terminal Karangpandan atau Terminal Kemuning.

Candi Sukuh

Tips travel:

View Candi Sukuh in a larger map