Find Us On Social Media :

Singkawang, Kota Seribu Kelenteng

By Rusman Nurjaman, Sabtu, 6 April 2013 | 17:20 WIB

Singkawang, Kota Seribu Kelenteng

Intisari-Online.com - Singkawang. Siapa tak kenal salah satu kota di penghujung barat Pulau Borneo itu. Semula kota ini merupakan pemekaran dari Kabupaten Sambas pada 1981. Tapi kota ini terus berkembang menjadi salah satu pusat perdagangan di Kalimantan Barat. Lebih dari separuh populasinya adalah etnis Hakka (Tionghoa). Sisanya, terdiri atas orang Melayu, Dayak dan Jawa.

Di atas tanahnya berdiri tak kurang dari 600 kelenteng. Itulah sebabnya Singkawang dijuluki Kota Seribu Kelenteng. Konon, perantauan Tionghoa di sini awalnya didatangkan oleh Sultan Sambas. Mulanya mereka didatangkan untuk menjadi pekerja tambang emas.

Dalam perkembangannya, mayoritas warga Tionghoa turut mewarnai kehidupan kebudayaan di kota ini. Contoh, jika kita melancong ke Singkawang tiap hari ke-15 usai pergantian tahun dalam kalender Cina, bakal mendapati kota ini berubah menjadi kota festival. Ribuan lampion digantung, kuil-kuil disemuti umat, dan para dukun sakti berparade sambil mengusir roh jahat. Itulah sebabnya gegap-gempita perayaan “Capgome” di kota Singkawang lebih meriah di banding perayaan yang sama di kota-kota lain di Tanah Air.

Beberapa titik di kota ini menarik untuk disinggahi. Salah satunya adalah Desa Sakok. Inilah pusat kerajinan keramik di Singkawang. Para perajin di Sakok masih setia memproduksi keramik menggunakan tungku naga. Padahal, beberapa sentra serupa di Thailand, Filipina, bahkan Cina sudah punah karena kesulitan bahan bakar.

Ada juga Sinka Park. Awalnya tempat ini bernama Teluk Ma’Jantu. Sinka Park merupakan wahana baru di Singkawang. Di tempat ini kita bisa menemukan kebun binatang, hamparan pasir putih, dan bongkahan granit yang mencuat di banyak tempat.

Jangan dilupakan pula Taman Bougenville dan Wihara Tri Dharma Bumi Raya. Dua tempat ini juga menjadi situs penting yang banyak disinggahi warga maupun pelancong.

Kota Singkawang berjarak 145 km atau sekitar 3 jam perjalanan darat ke arah utara dari Pontianak. Dari bandara Supadio (Pontianak), kita akan menyusuri pesisir pesisir Barat pulau Borneo dan melewati beberapa kota kecil. (*)

View Singkawang in a larger map