Find Us On Social Media :

Belajar Bijak dari Kota Nusajaya

By Moh Habib Asyhad, Senin, 27 Mei 2013 | 17:00 WIB

Belajar Bijak dari Kota Nusajaya

Intisari-Online.com - Bagi yang pernah berkunjung ke Malaysia, tepatnya Negara Bagian Johor, pasti pernah mendengar Kota Nusajaya. Sebuah kota modern yang dibangun oleh pemerintah Kerajaan Malaysia tepat di sebelah barat kota Johor Bahru. Pelbagai fasilitas tersaji di kota “buatan” yang berdiri di atas lahan seluas 9.7000 hektar tersebut.

Banyak hal menarik yang bisa ditarik dari keberadaan Nusajaya sebagai kota. Pertama, Nusajaya merupakan bentuk kompromi pemerintah Kerajaan Malaysia dengan tetangganya, Singapura. Saban harinya, ribuan penduduk Malaysia menyeberang ke Singapura pada pagi hari-hari kerja. Lalu pada sore harinya, mereka kembali ke Malaysia melewati jembatan yang telah dibangun sejak 1990 silam.

Pemerintah Kerajaan Malaysia sepertinya tahu, Singapura merupakan salah satu satu tolok ukur perekonomian di Asia Tenggara. Meski demikian, Malaysia tidak merasa minder untuk membaca perkembangan Singapura sebagai peluang pertumbuhan ekonomi yang cukup menggiurkan. Maka lahirlah Nusajaya pada 2006.

Tidak hanya sebagai kota pendukung ekonomi Malaysia saja, Nusajaya juga menjadi salah satu tempat jujukan pariwisata di Malaysia. Ini terlihat dari banyaknya pengunjung yang datang di kota pantai tersebut. Pada 2012 lalu, terhitung ada 1 juta turis yang datang kota tersebut. Sebagai kota yang terintegrasi, banyak fasilitas yang ditawarkan oleh Nusajaya. Yang paling banyak dikunjungi oleh para wisatawan adalah Lego Land dan Sanrio Hello Kitty Town.

Nusajaya juga terbilang ramah lingkungan. Meski bangunan-bangunan yang ada di Nusajaya sangat modern, tapi di beberapa titik, rimbunan hijau pohon juga masih terlihat sangat mencolok. Ternyata, rimbunan hijau yang sudah ditata sedemikian rupa itu adalah pohon-pohon sawit yang dulu pernah mendominasi lahan ini. Maklum, sebelum menjadi kota seperti sekarang ini, tanah di Nusajaya merupakan perkebunan sawit yang cukup luas. 

Bisa jadi, upaya yang ditempuh pemerintah Kerajaan Malaysia itu menjadi inspirasi beberapa kota di Indonesia untuk pengembangan tata kota dalam upaya pengembangan kota wisata yang ramah lingkungan. (Kompas)