Intisari-Online.com - Jakarta tengah diguyur hujan lebat, akhir-akhir ini. Pemilik mobil berada dalam status was-was dalam merawat dan menjaga asetnya. Terutama untuk bodi, jika tidak telaten dibersihkan kandungan air hujan bisa merusak bodi secara perlahan. Munculnya jamur pada mobil misalnya.
Aldy, punggawa SAS Bodyworks, mengatakan kondisi mobil seharian bersimbah hujan masih lebih baik ketimbang cuaca bergantian hujan dan panas. Pasalnya jamur, menurutnya, justru muncul ketika mobil dipanasi sinar matahari sehabis kehujanan tanpa dibersihkan.
Jamur timbul dari bekas bercak air yang menempel kemudian mengering di bodi atau kaca. “Hampir sebagian besar air hujan itu ada pasir dan kotorannya, kalau sudah sampai bercak makin susah dihilangkan,” ujar Aldy kepada KompasOtomotif, Selasa (21/01).
Cukup mudah menghilangkan kotoran pada bodi mobil, cukup mencuci dengan air bersih dan dikeringkan dengan plas chamois setiap kehujanan. Cara ini relatif minim biaya, namun buat pemilik yang malas melakukannya bisa mengunjungi tempat pencucian mobil.
“Setiap habis terkena hujan, langsung kita cuci. Gak papa rugi dikit tiap hari nongkrong di cuci steam tapi mobil awet. Kalau mau irit ya cuci sendiri,” tukas Aldy.
Awas kaca mobil
Selain bodi, masalah jamur juga mengancam kaca mobil. Menurut Christopher Sebastian, Direktur PT Makko Raya Gemilang, distributor kaca film, Jika terkena air hujan, jamur cepat sekali timbul. Selain itu akan timbul korosi/karat di pinggiran kaca film, sebab itu, sangat dianjurkan langsung dibersihkan.
Pemilihan kaca film yang tepat saat musim hujan juga perlu dilakukan. Menurut Christopher teknologi two way vision, bisa membantu visual pengendara saat keluar di kala hujan atau malam hari. (Febri Ardani Saragih|kompas.com)