Find Us On Social Media :

Demi Layanan Pesan Instan, Facebook Beli WhatsApp

By Moh Habib Asyhad, Kamis, 20 Februari 2014 | 13:00 WIB

Demi Layanan Pesan Instan, Facebook Beli WhatsApp

Intisari-Online.com - Salah satu alasan yang melandasi keputusan Facebook membeli WhatsApp adalah mobile messaging. Seperti yang diketahui, sejak pertama kali didirikan pada 2009, WhatsApp mempunyai tujuan untuk menghadirkan layanan chat yang cepat dan sederhana.

Sejatinya Facebook sudah memiliki layanan pesan instan sendiri. Tapi, Facebook Messenger ternyata berjalan tak seperti yang diharapkan Facebook, terutama dalam hal jumlah pengguna. Berbeda dengan WhatsApp, layanan mobile messaging populer ini telah memiliki 450 juta pengguna di seluruh dunia, dan terdapat satu juta pengguna baru tiap harinya.

Beberapa kalangan menilai Facebook terlambat dalam terjun ke layanan mobile messaging. Perusahaan tersebut baru meluncurkan messaging setelah membeli Beluga pada tahun 2011. Di saat itu, group messaging sudah lebih populer dibanding layanan SMS. WhatsApp sendiri didirikan pada 2009 silam. Satu kelebihan lain adalah WhatsApp populer karena bersih dari iklan sehingga Facebook ingin mengadopsinya.

Layanan WhatsApp sangat populer di luar Amerika, seperti di negara-negara Eropa dan India, termasuk Indonesia. Pada awal tahun ini, WhatsApp mengklaim telah memproses 50 miliar pesan dalam satu hari. Jumlah tersebut dipecah menjadi 36 miliar pesan terkirim (outbound) dan 18 miliar pesan masuk (inbound).

Menurut Facebook, akuisisi terhadap WhatsApp tersebut dapat membantu jejaring sosial tersebut menyebarkan kemampuan konektivitas ke seluruh penggunanya dengan lebih cepat. Facebook juga mengatakan bahwa WhatsApp akan tetap beroperasi sebagai perusahaan terpisah dan mempertahankan brand-nya.

"WhatsApp sedang mengejar jumlah 1 miliar pengguna, layanan (messaging) yang memiliki capaian seperti itu sangat berharga," ujar CEO dan pendiri Facebook, Mark Zuckerberg.

Sementara CEO WhatsApp, Jan Koum, mengaku senang dapat berkolaborasi dengan Mark dan Facebook. “Kami akan terus membawa WhatsApp ke lebih banyak pengguna di seluruh dunia,” ujar Koum.

Facebook membeli WhatsApp dengan harga yang fantastis, 19 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 223 triliun. Nilai ini termasuk 3 miliar dolar AS dalam bentuk saham yang diberikan kepada pendiri dan karyawan WhatsApp dalam jangka empat tahun. (Reska K. Nistanto|kompas.com)