Meski Dibeli Facebook, WhatsApp Janji Tak Beriklan

Moh Habib Asyhad

Penulis

Meski Dibeli Facebook, WhatsApp Janji Tak Beriklan

Intisari-Online.com -Sejak awal didirikan, WhatsApp mempunyai prinsip untuk tidak menampilkan iklan atau fitur lain yang dapat mengganggu kenyamanan pengguna. Oleh sebab itu, meski baru saja dibeli oleh Facebook, aplikasi penyedia layanan mobile messaging ini bersikukuh tidak akan memasang iklan.

Awalnya memang banyak spekulasi di kalangan pengguna pasca akusisi Facebook terhadap WhatsApp; apakah Facebook akan menampilkan iklan di WhatsApp? Seperti ramai diketahui, selama Facebook sangat bergantung terhadap iklan untuk menghidupi perusahaannya.

Ternyata, para pendiri Facebook dan WhatsApp nampaknya tak rela jika layanan pesan instan menjadi lapak untuk iklan. Pendiri dan CEO Facebook, Mark Zuckerberg mengatakan kepada Tech Crunch (20/2) bahwa strategi eksplisit kedua perusahaan hingga beberapa tahun ke depan adalah menambah jumlah pengguna di seluruh dunia. Bukan membuka lapak iklan di WhatsApp.

"Saya pribadi merasa iklan bukan cara yang tepat untuk mendapatkan keuntungan dari layanan messaging. Begitu kali memiliki 1 hingga 3 miliar pengguna dan seterusnya, maka akan terbuka banyak cara untuk mendapatkan keuntungan," ujar Zuckerberg.

Pernyataan Zuckerberg tersebut bukan hanya mengkonfirmasi bahwa tidak akan ada iklan di WhatsApp, namun dipastikan pula tak akan ada iklan di layanan pesan milik mereka Facebook sendiri, yaitu Facebook Messenger.

Pendiri dan CEO WhatsApp, Jan Koum juga memiliki pendapat yang sama. Dalam blog resmi WhatsApp, Koum mengatakan bahwa pengguna WhatsApp tak perlu khawatir akan ada iklan yang mengganggu komunikasi, sebab hal itu dipastikan tidak ada. Koum menegaskan bahwa WhatsApp tidak akan berubah.

Dalam mengembangkan bisnis, WhatsApp punya filosofi anti-iklan, bahkan perusahaan itu memiliki manifesto menentang iklan. Koum berpikir ada banyak cara untuk meraih sukses tanpa membuka lapak iklan. WhatsApp sendiri menghasilkan uang dengan menarik bayaran sebesar 0,99 dollar AS selama setahun untuk setiap pengguna.

WhatsApp berdiri pada 2009 silam atas prakarsa Jan Koum dan Brian Acton. Keduanya adalah mantan karyawan Yahoo. Hingga Desember 2013, WhatsApp memiliki 50 karyawan, kebanyakan adalah para pengembang dan pemrogram. Koum mengklaim, WhatsApp bisa seperti sekarang ini tanpa harus mengeluarkan satu dollar pun untuk beriklan.

WhatsApp diinvestasi oleh perusahaan pemodal Sequoia Capital sebesar 8 juta dollar AS pada awal 2011. Sejak saat itu, WhatsApp tidak membuka investasi tahap baru karena mereka mampu menghasilkan uang dari layanannya. (Reska K. Nistanto|kompas.com)