Find Us On Social Media :

Facebook Pernah Menolak Lamaran Kerja Pendiri WhatsApp

By Moh Habib Asyhad, Kamis, 20 Februari 2014 | 21:00 WIB

Facebook Pernah Menolak Lamaran Kerja Pendiri WhatsApp

Intisari-Online.com - Siapa sangka, Brian Acton, salah satu pendiri WhatsApp yang kini dibeli Facebook, pernah ditolak saat melamar kerja di Facebook pada 2009 silam. Penolakan itu lalu ditulis Acton dalam akun Twitter-nya bertanggal 4 Agustus 2009.

Tapi kini cerita sudah berbeda 360 derajat. Acton kini bahkan menjual perusahaannya yang dibikinnya bersama Jon Koum, WhatsApp, ke Facebook dengan harga yang sangat fantastis, 19 miliar dolar AS atau sekitar 223 miliar rupiah. Nilai ini termasuk 3 miliar dollar AS dalam bentuk saham yang diberikan kepada Acton dan karyawan WhatsApp dalam jangka empat tahun.

Riwayat kerja Acton bisa menjadi kisah heroik tersendiri tentang penolakan, kerja keras, dan bagaimana melihat peluang usaha. Saat ditolak oleh Facebook, ia bahkan berkicau di media sosial Twitter. Namun, dengan optimistis, ia berkata akan memulai petualangan berikutnya dalam hidup.

"Facebook menolak saya. Ini adalah kesempatan besar untuk berhubungan beberapa orang yang fantastis. Menanti untuk petualangan berikutnya dalam hidup," tulis Acton pada 4 Agustus 2009.

Acton merupakan lulusan ilmu komputer di Stanford University. Sebelumnya Acton pernah bekerja di Apple dan Adobe. Sejak 1996, ia bekerja untuk Yahoo! hingga Oktober 2007. Jabatan terakhirnya di Yahoo! adalah vice president of engineering.

Seiring dengan penolakan Facebook atas surat lamarannya, Acton mulai membangun aplikasi WhatsApp bersama Jan Koum di Mountain View, California, AS.Koum juga merupakan mantan karyawan Yahoo!. Tak hanya di Facebook, berdasarkan laporan TheNextWeb, di tahun itu juga Acton ditolak oleh jejaring sosial lain, Twitter. Facebook dan Twitter waktu itu seolah buta menolak orang dengan bakat luar biasa dalam pemrograman.

Kini nama WhatsApp begitu populer, menjadi aplikasi pesan instan yang paling banyak digunakan, dengan 430 juta pengguna aktif pada Januari 2014. Jumlah pesan yang diproses juga meningkat menjadi lebih dari 50 miliar pesan per hari, dari sekitar 27 juta per hari yang terekam pada Juni 2013.

Bertahan dengan mental perusahaan

Meski basis penggunanya tumbuh besar, WhatsApp tetap mempertahankan mentalitas perusahaan rintisan (startup). Perusahaan ini hanya memiliki 50 pegawai. Sebanyak 25 orang merupakan teknisi, sementara 20 lagi menangani dukungan multibahasa untuk pengguna.

Acton dan Koum punya prinsip kuat untuk tidak menampilkan iklan dalam layanan mereka. Dalam mengembangkan bisnis, WhatsApp punya filosofi anti-iklan, bahkan perusahaan itu memiliki manifesto menentang iklan. WhatsApp sendiri menghasilkan uang dengan menarik bayaran sebesar 0,99 dollar AS selama setahun untuk setiap pengguna.

WhatsApp diinvestasi oleh perusahaan pemodal Sequoia Capital sebesar 8 juta dollar AS pada awal 2011. Sejak saat itu, WhatsApp tidak membuka investasi tahap baru karena mereka mampu menghasilkan uang dari layanannya, mampu menopang biaya operasional perusahaan, hingga akhirnya Facebook jatuh cinta dan meminangnya dengan mahar yang luar biasa besar.