WhatsApp Bermula dari Lupa Kata Sandi

Moh Habib Asyhad

Penulis

WhatsApp Bermula dari Lupa Kata Sandi

Intisari-Online.com -Nama WhatsApp saat ini kian sering diperbincangkan seiring diakuisisinya perusahaan rintisan Jan Koum dan Brian Acton oleh Facebook. Yang belum banyak diketahui oleh publik adalah WhatsApp ternyata bermula dari kebiasaan Jan Koum yang kesulitan mengingat nama pengguna dan kata sandi sebuah akun.

Suatu ketika, dalam satu musim panas Koum membuat akun Skype hingga tiga kali, dan sebagian besarnya akunnya hilang begitu saja. Hal ini disebabkan karena ia sulit mengingat nama pengguna dan password.

Masalah yang dideritanya perihal kata sandi itulah yang membuat Koum tidak mau menggunakan password untuk verifikasi identitas pengguna. Koum berpikir, bagaimana caranya membuat layanan yang dapat bekerja dengan mudah dan cukup sekali log-in.

Pada 24 Februari 2009, tepat saat hari ulang tahunnya, Koum mendaftarkan sebuah perusahaan yang akan membuat layanan aplikasi digital untuk ponsel. Sebelumnya, Koum adalah pekerja di di Yahoo!. Tahun 2007, ketika usianya 31 tahun, Koum mengundurkan diri dan memulai bisnisnya sendiri.

Aplikasi yang dibuat Koum itu diberi nama "WhatsApp," yang kala itu memiliki pesaing bernama "Zap." Meskipun pernah bekerja di Yahoo, tetapi Koum tak ingin membuat WhatsApp terlihat seperti Yahoo Messenger. Yang terlintas kemudian adalah serangkaian nomor telepon sebagai alat log-in. Alasannya sederhana, sebegian besar pemilik ponsel pasti mengingat nomor teleponnya.

Kemudian, nomor telepon yang terdaftar di daftar kontak ponsel, dijadikan sebagai "jejaring sosial" dalam layanan yang dibuat oleh Koum. Konsep ini lantas menjadi daya tarik tersendiri untuk WhatsApp. Para pengguta tak perlu repot mencari akun berdasar nama, cukup dengan menyimpan nama dan nomor telepon di daftar kontak. Maka, sesama pengguna secara otomatis akan “berteman” dan saling berkirim pesan.Masuknya Brian Acton menjadi berkah tambahan

WhatsApp pertama kali dirilis pada Mei 2009 untuk sistem operasi Apple iOS. Untuk memperluas konsep jejaring sosial di antara para pengguna WhatsApp, Koum akhirnya memutuskan untuk mengembangkan WhatsApp di platform lainnya, termasuk Android buatan Google.

Berkah WhatsApp semakin bertambah ketika Brian Acton bergabung empat bulan kemudian. Acton adalah karib Koum ketika sama-sama bekerja di Yahoo!. Koum adalah orang yang mewawancara Acton saat masuk ke Yahoo! untuk urusan sistem keamanan. Keduanya meninggalkan Yahoo! pada hari yang sama, 31 Oktober 2007.

Ketika bergabung di WhatsApp, Acton memimpin putaran investasi di perusahaan itu. Tak hanya itu, Acton juga membawa WhatsApp bereksperimen mengembangkan model bisnis namun tetap mengontrol pertumbuhan pengguna yang dibarengi dengan pembangunan infrastruktur. (Aditya Panji|kompas.com)