Find Us On Social Media :

Mengapa Penerbangan Masih Menggunakan Kotak Hitam?

By Axel Natanael Nahusuly, Selasa, 11 Maret 2014 | 13:00 WIB

Mengapa Penerbangan Masih Menggunakan Kotak Hitam?

Intisari-Online.comPencarian pesawat Malaysia Airlines yang hilang terus berlanjut. Puluhan pesawat dan kapal terus bergerak mencari puing-puing pesawat atau jejak lainnya. Salah satu bagian penting yang harus ditemukan adalah kotak hitam yang merekam semua data penerbangan untuk mengungkap apa yang telah terjadi. Pertanyaannya adalah seberapa efektifkah penggunaan kotak hitam tersebut?

Saat ini sudah ada teknologi yang membantu penyelidikan pesawat yang hilang. Teknologi itu dapat memberikan informasi kondisi pesawat, kinerja mesin, percakapan di kokpit, dan data lainnya yang terjadi pada penerbangan tersebut. Dengan adanya informasi itu, tentu sangat membantu pelacakan masalah lebih cepat.

Pada tahun 2009, penerbangan Air France 447 hilang di sekitar selatan Atlantik. Untuk menemukan kotak hitamnya diperlukan waktu dua tahun. Oleh karena lejadian itu para pakar penerbangan mengatakan bahawa saat kejadian seperti itulah diperlukan teknologi informasi yang baik. Karena penggunaan kotak hitam dalam kasus seperti ini sangat sulit untuk ditemukan.

Pada jenis pesawat modern tercatat dapat menghasilkan data hingga satuan terabyte yang dapat memenuhi kapasitas ternsmisi satelit dan memori penyimpanan data penerbangan. “Kalau saya lebih suka memiliki komunikasi yang baik untuk mengontrol lalulintas udara agar dapat membantu pilot mengambil keputusan terbaik. Daripada memerlukan kapasitas memori yang besar untuk menyimpan data penerbangan.” kata John Hansman, direktur International Center for Air Transportation di MIT.

Setelah kecelakaan tahun 2009 tersebut, penerbangan di Eropa lebih memilih untuk mengawasi penerbangan dengan teknologi informasi yang baik. Dengan begitu, pangkalan penerbangan bisa mengetahui semua yang terjadi pada pesawat melalui hubungan satelit. Tidak hanya memantau dari radar. (news.discovery.com)