Find Us On Social Media :

Benarkah Pesawat Malaysia Airlines yang Hilang Mampu Menghindari Radar?

By Ade Sulaeman, Rabu, 19 Maret 2014 | 05:00 WIB

Benarkah Pesawat Malaysia Airlines yang Hilang Mampu Menghindari Radar?

Intisari-Online.com - Genap sepuluh hari pesawat Malaysia Airlines hilang. Namun, kabar penemuan belum juga datang.

Senin (17/3/2014), surat kabar New Straits Times melaporkan bahwa MH370 mungkin terbang di ketinggian 5.000 kaki dari permukaan tanah dan di pegunungan untuk menghindari radar.

Sumber yang mengungkapkan kemungkinan itu tak disebutkan namanya. Media CNN juga tak bisa mengonfirmasinya segera.

Pertanyaannya sekarang, mungkinkah pesawat MH370 memang bisa melewati batas negara, menghindari radar, dan mendarat tanpa terdeteksi?(Baca juga: Hilangnya Pesawat Malaysia Airlines dan Fenomena Segitiga Bermuda

Radar memang punya keterbatasan. Ada wilayah yang tak masuk jangkauan radar. Namun, banyak pakar masih memperdebatkan kemungkinan penerbang pesawat MH370 selihai itu dalam menerbangkan pesawat.

Jeffrey Beatty, konsultan keamanan dan mantan agen FBI mengatakan, secara teknologi, menghindari radar mungkin. Seseorang bisa saja merencanakan rute terbang sehingga tak terdeteksi radar.

"Pastinya mungkin untuk terbang di atas pegunungan di dunia yang tak terjangkau radar," katanya seperti dikutip CNN, Senin (17/3/2014).

"Pilot yang berpengalaman, atau siapapun yang menerbangkan, bisa saja menandai semua lokasi jangkauan radar, dan Anda dengan mudah tahu, dimana titik buta radar," katanya.

“Inilah cara yang sebenarnya dilakukan Amerika Serikat saat ke Pakistan untuk mencari Osama Bin Laden," imbuhnya.(Baca juga: Inilah Bukti Pesawat Malaysia Airlines yang Hilang Menghindari Radar

Namun, pakar lain mengungkapkan, sulit bagi pesawat sebesar Boeing 777-200ER untuk terbang dekat permukaan. Bila itu dilakukan, tak ada jaminan takkan terdeteksi.

"5000 kaki bukan jarak yang rendah untuk menghindari radar, dan itu adalah ketinggian umum pesawat terbang, dan kita terdeteksi radar," kata Mary Schiavo, analis penerbangan.

Daniel Rose, pakar penerbangan, menuturkan, "Ini sangat tidak mungkin, kecuali kita mengabaikan kapabilitas radar banyak negara."