Find Us On Social Media :

Jangan Asal Menanggapi Rayuan Gombal di Email

By Chatarina Komala, Rabu, 26 Maret 2014 | 19:45 WIB

Jangan Asal Menanggapi Rayuan Gombal di Email

Intisari-Online.com - Jika Anda seorang pria, menerima sebuah email-yang mengajak Anda berkenalan dengan mengklik lampiran-dari wanita yang tak dikenal, Anda harus waspada. Pasalnya, bisa jadi email tersebut adalah spam yang berisi malware 

Kaspersky Lab telah mengidentifikasi bahwa pada bulan Februari lalu banyak email spam dengan lampiran berbahaya yang seolah-olah berasal dari perempuan mencari teman baru untuk hari Valentine. Celakanya, beberapa pelaku bahkan beraksi dengan menggaet calon korban melalui iming-iming foto vulgar dalam file arsip yang dilampirkan. Masih di bulan yang sama, Kaspersky Lab juga melihat masih banyak email yang disebarkan secara massal yang meniru notifikasi palsu dari situs jejaring sosial ternama, seperti Facebook dan Twitter.
 
Dengan subjek bertema cinta, pada Februari lalu serangan email spam lebih didominasi oleh trojan Dropper. Bahanyanya, trojan tersebut memiliki kemampuan untuk memasang dua program berbahaya ke sistem. Program pertama adalah spyware yang bisa mencuri seluruh file dokumen (*.Docx,*.Xlxs,*.Pdf) dari komputer dan mengirim file tersebut ke mailbox khusus.
 
Program kedua adalah IRC-bot/worm yang dikenal dengan nama ShitStorm. Program berbahaya tersebut bisa melakukan serangan DDoS dan menyebarkan dirinya melalui layanan MSN serta P2P.(Baca juga: Awas, Ada Virus Malware di Link Video Malaysia Airlines)Bahaya jika ditanggapi 
 
Jika pengguna menanggapi email semacam ini, komputer yang mereka gunakan akan dengan mudah menjadi bagian dari botnet. Selain trojan dan spyware, email spam di bulan Februari juga mencakup ransomware, sejenis malware yang memblokir komputer pengguna dan meminta tebusan untuk membuka pemblokiran.
 
Ada pula serangan yang menyisipkan foto-foto vulgar. Jika tidak waspada, PC yang Anda gunakan bisa terkena backdoor Andromeda yang memungkinkan penjahat siber secara diam-diam mengontrol komputer yang terinfeksi.
 
Selain tema percintaan, yang tidak kalah berbahaya adalah email penipuan (scam) "Nigeria". Email tersebut mengambil kesempatan dengan memanfaatkan situasi yang yang terjadi di Ukrania.
 
Dalam email tersebut diceritakan bahwa ada wisatawan yang malang karena seluruh uangnya dicuri dan meminta bantuan. Padahal, cerita tersebut adalah fiktif yang sengaja disebarkan secara massal untuk menjaring korban di dunia maya.
Laporan lainnya yang masih terkait dengan penyebaran email spam, Kaspersky Lab mencatat bahwa pada bulan Februari lalu jumlahnya naik 4,2 persen dibandingkan bulan sebelumnya, dengan nilai rata-rata 69,9%.(Baca juga: Tahun 2013, Kemenkominfo Terima 1.390 Pengaduan Konten Porno
 
Cina tercatat sebagai negara nomor satu yang menjadi sumber pengiriman email spam, yaitu sebesar 23 persen. Peringkat kedua dan ketiga dipegang oleh Amerika Serikat (19,1%) dan Korea Selatan (12,8%). (Eko Lannueardy/ Chip)