Internet of Things, Terhambat karena Terlalu Ditunggu-tunggu

Ade Sulaeman

Penulis

Internet of Things, Terhambat karena Terlalu Ditunggu-tunggu

Intisari-Online.com - Internet of things” merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan teknologi masa depan, ketika seluruh mesin dan perangkat dalam kehidupan sehari-hari saling terhubung dan berkomunikasi.

Berbicara di Singapura menjelang ajang CommunicAsia2014 dan EnterpriseIT2014, Shane Murphy (VP & General Manager, KORE Wireless Asia Pacific) mengemukakan sejumlah hal yang perlu diselesaikan sebelum mencapai era internet of things.(Baca juga: Mengintip Teknologi Masa Depan di Consumer Electronics Show 2014)

“Menurut saya, hambatan terbesar dari internet of things adalah adanya kemungkinan bahwa tren tersebut akan menjadi over-hyped (tren yang terlalu ditunggu-tunggu) namun tidak mencapai visi. IoT masih memiliki jalan yang panjang. Transformasi ini akan terjadi namun akan memakan waktu,” tukas Shane.

Sejumlah area yang perlu diperhatikan antara lain:

  1. Standardisasi – memastikan bahwa internet of things berkomunikasi terhadap semua jenis mesin.
  2. Keamanan – memastikan bahwa data selalu aman dan terlindungi tanpa biaya yang berlebih.
  3. Privasi – data yang secara cuma-cuma diberikan harus dipergunakan untuk kepentingan sendiri dan bukan untuk maksud lain.
Shane berpendapat, internet of things akan memberikan informasi dengan jumlah besar dan dapat digunakan untuk mengambil keputusan yang lebih baik dalam menjalankan bisnis. Selain itu, teknologi ini juga dapat memberikan manfaat bagi rumah tangga dan masyarakat umum.(Baca juga: Di Masa Depan, Puisi Digital Akan Jadi “Raja”)

Data dari internet of things akan memberikan manfaat untuk hal-hal seperti bangunan dan rumah pintar, diagnostik serta manajemen kesehatan yang lebih baik, serta intelijen perkotaan supaya dapat mengamati pola tata kota untuk desain yang lebih baik.

“Dalam 2 sampai 5 tahun ke depan, kita akan melihat perkembangan aplikasi konsumen dan awal dari teknologi siap pakai yang sudah dapat kita lihat di sektor kebugaran dan kesehatan (tracker pribadi, monitor pedometer darah, dan lain sebagainya),” kata Shane.

“Dari situ, kita akan melihat aplikasi berbasis masyakarat yang lebih luas di intelijen perkotaan, lebih banyak rumah pintar yang go online, serta kota-kota pintar yang dapat mengimbangi kebutuhan manusia akan transportasi, kehidupan, dan infrastruktur di masa depan,” lanjutnya.

Basis instalasi internet of things diperkirakan akan tumbuh menjadi 26 miliar unit pada tahun 2020. Selain itu, pengeluaran departemen TI di seluruh dunia akan tumbuh sebesar 3,1 persen menjadi US$3,8 triliun pada tahun ini.

Hal tersebut didorong oleh banyaknya bisnis yang mulai memanfaatkan big data dari kumpulan smartphone dan perangkat lainnya. (Erry FP/infokomputer.com)