Find Us On Social Media :

Pengguna Facebook dan Yahoo, Cepat Ganti Password!

By Chatarina Komala, Kamis, 10 April 2014 | 19:00 WIB

Pengguna Facebook dan Yahoo, Cepat Ganti Password!

Intisari-Online.com - Sebuah celah keamanan bernama "Heartbleed" ditemukan. Untuk mengantisipasi risiko, para pengguna layanan internet diimbau segera mengganti password yang digunakan untuk masing-masing penyedia jasa. Sebagaimana dilaporkan oleh Mashable, Rabu (9/4/2014), sejumlah layanan populer seperti Facebook dan Yahoo, serta Gmail ikut terdampak.(Baca juga: Hati-hati, 25 Password Ini Paling Mudah Dibobol)

Akibat bug ini, informasi sensitif seperti password dan nomor kartu kredit yang digunakan pengguna selama dua tahun terakhir bisa diperoleh orang tak bertanggung jawab.Belum jelas mana saja situs internet yang terkena imbas Heartbleed, namun sejumlah nama besar di dunia layanan online, termasuk Google, Yahoo, dan Dropbox turut terpengaruh.Sebagian nama layanan yang terkena dampak Heartbleed bisa dilihat dalam sebuah daftar yang dibuat pada 8 April. Semenjak daftar tersebut dipublikasi, beberapa penyedia layanan telah menyalurkan patch untuk menambal celah sekuriti yang ada.Tak jelas apabila bug Heartbleed yang ada dan tidak terdeteksi selama dua tahun ini pernah digunakan peretas (hacker) untuk mencuri data. Namun, pengguna Facebook dan Yahoo, serta sejumlah layanan online yang terdaftar diimbau untuk segera mengganti password di seluruh layanan internet yang dimiliki.HeartbleedHeartbleed ramai disebut sebagai salah satu celah keamanan terbesar dan tercanggih yang pernah ditemukan sepanjang sejarah internet.Bug ini ditemukan pada OpenSSL, sebuah protokol sekuriti open-source yang digunakan untuk enkripsi informasi sensitif melalui fungsi SSL (Secure Sockets Layer) di banyak layanan berbasis internet.Dengan mengeksploitasi celah Heartbleed pada OpenSSL, hacker bisa mencuri informasi meskipun sebuah situs atau penyedia layanan sudah melakukan enkripsi (ditandai dengan gambar "gembok" dan prefix "https:" pada URL). Heartbleed berimbas pada semua situs dan layanan yang menjalankan OpenSSL versi 1.0.1 hingga 1.01f. Versi-versi OpenSSL yang rawan tersebut sudah banyak dipakai pada Mei 2012. Artinya, selama dua tahun, bug ini telah beredar tanpa terdeteksi di seluruh penyedia layanan yang menggunakan enkripsi OpenSSL terkait, mulai dari aplikasi, situs internet, hingga institusi perbankan.(Baca juga: Jarang Ganti Password Bikin Pengguna Wi-Fi Rentan Diserang Virus Bunglon)Masalahnya menjadi besar karena OpenSSL digunakan oleh 66 persen dari seluruh bagian web internet untuk mengenkripsi data sehingga celah keamanan tersebar luas.Dari sisi pengguna, tak ada yang bisa dilakukan untuk mengatasi bug ini kecuali menunggu penyedia layanan bersangkutan agar menambal celah Heartbleed, lalu segera mengganti password untuk berjaga-jaga apabila kata kunci yang lama telah bocor. (Oik Yusuf)