Find Us On Social Media :

Tanpa Sopir dan Rem, Mobil Otonomos Google Siap Meluncur

By Ade Sulaeman, Jumat, 30 Mei 2014 | 08:30 WIB

Tanpa Sopir dan Rem, Mobil Otonomos Google Siap Meluncur

Intisari-Online.com - Setelah melewati berbagai pengembangan teknologi, mobil otonomos Google, yang mampu melaju tanpa sopir, siap diluncurkan. Proses memperkenalkan mobil tanpa kemudi serta pedal gas dan rem ini pun dilakukan melalui rilis foto.

Dalam konferensi pers yang dilaksanakan di Rancho Palos Verdes, California, Selasa (27/5/2014), Co-Founder Google, Sergey Brin, mengatakan, 100 unit dengan tenaga listrik akan digunakan untuk memperkenalkan teknologi tersebut agar lebih dekat ke masyarakat.(Baca juga: (VIDEO) Melihat Mobil Otomatis Bikinan Google) 

Ambisi

Dengan memproduksi prototipe, Google memasuki babak baru hasil ambisi mereka dalam menciptakan kendaraan otonomos. Jika versi produksi dari mobil ini bisa muncul lebih cepat, berarti mereka bisa mengungguli produsen otomotif seperti Volvo Car Corp dan Nissan Motor Corp, yang mengatakan siap memasarkan produk mobil otonomos, paling cepat pada tahun 2020.

Mobil kompak

Dari foto bisa terlihat, mobil otonomos Google mirip dengan Smart ForTwo yang memiliki dua pintu dan dua tempat duduk. Namun, tidak ada kemudi ataupun pedal gas dan rem di dalamnya. “Mobil ini tidak butuh itu. Perangkat lunak dan sensor yang melakukan semua tugas tersebut,” tulis Chris Urmson, Director of Google’s Self-driving Car Project, dalam blog perusahaan.

“Kami telah bekerja dengan partner dari Detroit, Jerman, dan California. Prototipe ini bisa menerima alamat yang diberikan penumpang, lalu mengantarkannya ke sana dengan aman,” tambah Brin.

2025

Menurutanalisis yang dibeberkan IHS Automotive, dua dekade lebih dari sekarang, mobil otonomos Google akan mendominasi pasar saat jumlah unit baru pada 2035 bisa mencapai 11,8 juta unit. Kemudian, pada 2050, semua kendaraan sudah bersistem otonomos.

Estimasi harga pasaran per unit pun "hanya" Rp 81 juta–Rp 116 juta pada 2025. Kenapa murah? Pada masa itu, teknologi tersebut bukan lagi barang istimewa yang diganjar dengan banderol tinggi. (kompas.com)