Penulis
Intisari-Online.com - Dalam rangka ferry flight pesawat F-16 C/D, beberapa penerbang TNI AU berhasil membawa tiga pesawat F-16 C/D Blok 52ID baruTNI AU mendarat di Alaska, tepatnya di pangkalan Eielson AFB. Pesawat mendarat di tengah guyuran hujan dang angin samping yang sangat kencang.(Baca juga: Jurus Perang Baru AS dengan F-16 Tanpa Pilot)
Pesawat-pesawat tersebut lepas landas dari Hill AFB Utah dan sempat melakukan tiga kali air to air refueling (pengisian bahan bakar langsung di udara) dengan pesawat KC-10 dari Travis. Pesawat tanker tersebut juga berperan untuk mengawal penerbangan tersebut.
Ketiga pesawat F-16 C/D Blok 52ID baruTNI AU mendarat di Alaska tersebut, bersama 21 pesawat lainnya, merupakan hibah dari US Air Force dalam rangka proyek “Peace Bima Sena II”. Kontrak kerjasama pemerintah AS dan pemerintah Indonesia ini ditandatangani pada 17 Januari 2012.
Agar teknologinya tidak tertinggal, seperti terlihat dari serinya, pesawat-pesawat ini di-upgrade hingga dapat setara dengan F-16 Block 25. Sistem avionic, rangka, persenjataan hingga mesin pesawat dimoderniasasi.(Baca juga: F-16 Singapura Terbang Rendah di Atas Batam, Apa Ada Hubungan dengan Usman-Harun?)
Pesawat F-16 C/D Blok 52ID baruTNI AU mendarat di Alaska tersebut selanjutnya akan terbang menuju bandara Andersen AFB Guam untuk kemudian menuju tujuan akhirnya, yaitu Lanud Iswahyudi Madiun pada 20 Juli 2014. (tni-au.mil.id)