Find Us On Social Media :

Kini Ada Antivirus untuk Menjaga Kinerja Mobil

By Axel Natanael Nahusuly, Senin, 28 Juli 2014 | 19:00 WIB

Kini Ada Antivirus untuk Menjaga Kinerja Mobil

Intisari-Online.com - Dunia otomotif dengan teknologi informasi kini makin dekat, bahkan membuat keduanya semakin tak terpisahkan. Tahun lalu, di ajang Def Con, Las Vegas, dua ahli komputer, Chris Valasek dan Charlie Miller menunjukkan cara untuk meretas sistem komputerisasi Toyota Prius dan Ford Escape. Kini keduanya menawarkan solusi baru, antivirus untuk menjaga kinerja mobil tetap aman dari gangguan peretas (hacker).Valasek dan Miller sebelumnya berhasil membeberkan cara berbahaya dengan memanipulasi sistem pengereman pada Prius dan Escape yang lagi berjalan. Valasek, Direktur Perusahaan Peneliti Keamanan Kendaraan di lembaga konsultan IOActive, mengatakan kepada Reuters (23/7/2014), segera menunjukkan mobil prototipe yang sudah dilengkapi dengan alat anti virus khusus di ajang Black Hat, Las Vegas, Agustus 2014 mendatang.Keduanya berhasil menciptakan alat seharga 150 dolar AS yang bisa diaplikasi pada setiap kendaaraan yang memiliki sistem komputerisasi. Alat ini mampu mendeteksi jika ada serangan hacker, mengidentifikasi anomali pada arus perintah dan kemudian memblokirnya.Terus lanjutProyek antivirus untuk menjaga kinerja mobil ini sengaja terus dilanjutkan dengan tujuan menginformasikan pada produsen mobil. Tujuannya, agar mereka bisa mengidentifikasi cara yang bisa dilakukan untuk mempertahankan keamanan pada sistem yang dimiliki pada setiap kendaraan yang ada."Saya tidak peduli jika Anda meretas browser dan mencuri nomor kartu kredit saya. Tapi, kalau sampai bisa menabrakkan mobil, masalah hidup dan mati. Ini sesuatu yang dramatis, kami mau menjadi bagian dari solusi yang ada," beber Valesek.Hasil pertunjukan Valesek dan Miller tahun lalu sempat meresahkan konsumen karena berpikir bisa hidup dalam bahaya. Aksi peretas bisa mengakibatkan pengguna mobil terancam hidupnya jika hal itu dilakukan.(Baca juga: Penjualan Mobil di Indonesia Turun 2,6 Persen, Kenapa?)Tapi, Lembaga Nasional Administrasi Keselamatan Jalan Raya (NHTSA) belum menemukan insiden pada kendaraan konsumen di mana sistem pengatur mobilnya berhasil diretas orang lain. (Kompas)