Find Us On Social Media :

Rompi Antipeluru dari Serabut Kelapa ala M Iqbal Fauzi dan Aristio Kevin Ardyaneira Pratama

By Moh Habib Asyhad, Senin, 8 Desember 2014 | 18:00 WIB

Rompi Antipeluru dari Serabut Kelapa ala M Iqbal Fauzi dan Aristio Kevin Ardyaneira Pratama

Intisari-Online.com - Angkat topi patut diberikan kepada dua peneliti belia asal Semarang, M Iqbal Fauzi dan Aristio Kevin Ardyaneira. Dua siswa SMA 3 Semarang itu berhasil menemukan rompi antipeluru dari serabut kelapa yang terinspirasi dari permainan perang-perangan yang kerap mereka mainkan.

Rompi antipeluru yang ini bukan rompi antipeluru konvensional yang kerap kita temui. Rompi antipeluru ini cukup ringan (hanya 3 kg), bahan meterial baja yang biasa digunakan pada rompiantipeluru konvensional diganti dengan bahan ramah lingkungan: serabut kelapa.

Dalam ajang 2nd International Science Porject Olympiad (ISPrO) 2014, dua Iqbal dan Kevin membawa penelitiannya yang berjudul “Stab Resistant and Ballistic Vest Made from Coconut Fiber”. Tak dinyana, penelitian yang terimplementasi dalam sebuah rompi antipeluru itu meraih juara kedua untuk bidang teknologi.

Sedikit mundur ke belakang, Iqbal dan Kevin awalnya sangat prihatin melihat limbah serabut kelapa yang tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal. “Setelah kami belajar dari literatur, ternyata diketahui bahwa serabut kelapa ini cukup kuat, termasuk dalam menahan peluru,” kata Iqbal usai pengalungan medali dalam acara penutupan ISPrO 2014 yang digelar di Jakarta awal Mei 2014 lalu, seperti dilansir dari Tribunnews.com.

Untuk menyempurnakan penelitiannya, dua bocah SMA ini memerlukan waktu kurang lebih 6 bulan. Guna menghasilkan lempengan kuat serabut kelapa ini, mereka mencampurkan bahan utama dengan fiber glass dan lem. Tidak mahal, biaya yang diperlukan untuk menciptakan lempengan ini cukup murah: Rp800 ribu. Tak hanya murah tapi juga mudah dibuat.

Untuk menguji ketahanan lempeng serabut kelapa terhadap peluru, mereka mencoba menembakkan peluru menggunakan senjata jenis M-1911 Kaliber 0,45 inci dengan jarak 5 meter. Hasilnya, peluru terpantul dan tidak bisa menembus rompi antipeluru dari serabut kelapa itu.

Meski demikian, Iqbal dan Kevin mengaku rombi antipeluru dari serabut kelapa ciptaan mereka masih membutuhkan penelitian yang berkelanjutan. Sejatinya rompi antipeluru adalah pengembangan dari penelitian yang mereka bawa dalam Indonesian Science Project Olympiad (ISPO) pada Februari 2014. Saat itu lempengan serabut kelapa yang mereka ciptakan masih dapat tertembus peluru sedalam 2 cm yang ditembakkan dari senjata sejenis revolver. (Tribunnews.com)