Penulis
Intisari-Online.com - Korea Utara dikenal sebagai negara yang sangat tertutup. Bahkan, mereka sangat takut warganya bisa mengakses internet dan terhubung ke dunia luar. Namun, akhir-akhir ini Korea Utara dituduh meretas Sony Pictures. Hal tersebut memicu pertanyaan, benarkah Korea Utara memiliki jaringan internet?
Dikutip KompasTekno dari Vox, Rabu (24/12/2014), di Korea Utara memang ada koneksi internet. Namun, koneksi internet global hanya bisa diakses orang-orang tertentu. Aksesnya pun kebanyakan untuk tujuan pemerintahan.
Sementara itu, untuk akses internet warganya, Korea Utara menyediakan "Kwangmyong".
Istilah tersebut punya arti bintang yang bersinar terang dan dipakai untuk menyebut jaringan internet tertutup yang digunakan di sana. Kwangmyong hanya bisa digunakan untuk mengakses situs-situs tertentu yang sudah dipilih, disalin, serta disensor dengan ketat oleh pemerintah.
Selain batasan akses ini, pemerintah juga mengatur ketat soal kepemilikan komputer. Hanya orang-orang yang telah diberi izin saja yang bisa menggunakan komputer untuk mengakses Kwangmyong. Komputer itu pun didaftarkan di kepolisian, layaknya kepemilikan senjata api.
Sehari-harinya, jaringan Kwangmyong bisa diakses melalui sejumlah komputer di laboratorium komputer Pemerintah Korea Utara, kantor-kantor, universitas, dan kafe internet di kota besar.
Namun, di Korea Utara, ada larangan bepergian meski masih di dalam wilayah negara sendiri. Hal ini membuat kebanyakan masyarakat tidak pernah melihat Pyongyang atau sekadar mengunjungi kafe internet di sana. Inilah yang membuat banyak orang ragu jika Korea Utara memiliki jaringan internet.
Akses internet global
Selain Kwangmyong, Korea Utara juga bisa mengakses internet global. Akses terhadap internet global ini hanya dimiliki oleh sekelompok elite di sana, yang kebanyakan merupakan pejabat tinggi pemerintah. Jumlahnya pun sekitar ribuan saja.
Dari total 25 juta penduduk yang ada, Korea Utara cuma memiliki 1.024 alamat IP. Bandingkan dengan Amerika Serikat (AS) yang punya miliaran alamat IP untuk penduduk sekitar 316 juta orang.
Negeri Ginseng itu mengakses internet global melalui Unicom, sebuah perusahaan telekomunikasi yang dioperasikan China. Akses tersebut dihubungkan melalui satu jalur dari China, menembus pegunungan di bagian utara Korea Utara dan sampai ke Pyongyang.
Korea Utara juga punya departemen-departemen yang sangat bergantung pada koneksi internet global ini. Misalnya, para penyebar propaganda, spesialis media, peretas, serta peneliti teknokrat.
Mereka adalah sebuah contoh kelompok elite yang memperoleh akses ke internet global. Bahkan, negara pun memberikan gaji tingkat tinggi, perumahan modern, dan fasilitas-fasilitas lain demi menjaga agar orang-orang tersebut tidak berkhianat.
Jadi, jika pertanyaannya, benarkah Korea Utara memiliki jaringan internet? Jawaban singkatnya adalah “Iya, namun sangat terbatas.” (kompas.com)