Find Us On Social Media :

Jakarta Baru di Mata Grafolog

By Agus Surono, Sabtu, 22 Juni 2013 | 19:00 WIB

Jakarta Baru di Mata Grafolog

Intisari-Online.com - Sabtu, 22 Juni 2013 Ibu kota Jakarta merayakan ulang tahun yang ke-486 dalam payung Jakarta Baru. Benarkah di bawah kepemimpinan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama selama delapan bulan ini kita sudah melihat dan merasakan bahwa ibukota DKI Jakarta berada dalam atmosfer Jakarta Baru?

Mengutip lima pilar kepemimpinan ala Sun Tzu (Jendral Ahli Strategi Perang), mari kita intip fenomena baru hasil dari duet kepemimpinan Jokowi-Ahok yang (hanya) ada di Jakarta Baru.

Pilar 1 : Keberanian

Berani mengusung transparansi dalam kepemimpinan sehingga tanpa ragu mempublikasikan jalannya rapat paparan dinas PU. Untuk pertama kalinya dalam sejarah kepemimpinan dalam pemerintahan Indonesia rakyat bisa “menelanjangi” salah satu rapat pemerintah yang memiliki agenda korupsi di dalamnya.

Sejuta umat tonton (behind the scene) rapat Wagub dan Dinas PU

Pilar 2 : Ketulusan

Meskipun tidak semua, tapi faktanya mayoritas rakyat Indonesia memiliki stigma bahwa pejabat itu rentan dengan korupsi. Kejujuran menginformasikan berapa tepatnya jumlah gaji yang diterima sebagai pemimpin, membuat rakyat merasa bisa mempercayai pemimpinnya kali ini.

Rakyat bisa tau detail gaji Gubernur dan Wakil Gubernur

Pilar 3 : Kebapakan

Menjadi figur pemimpin yang dicintai rakyatnya bukan berarti bebas dari masalah. Menghadapi pertentangan warga tentang kasus waduk Pluit, alih-alih menggunakan kekuasaan Jokowi memilih pendekatan dialogis. Berpikir dengan cara mendengar keluhan warga untuk menemukan solusinya. Otak menguasai otot.