Intisari-Online.com - Pemanasan global sedang "istirahat" selama sesaat untuk kemudian bisa naik lagi. Ini adalah sebuah kejutan yang bisa dikatakan agak menenangkan penduduk Bumi. Padahal temperatur Bumi masih akan meningkat di masa depan. Hal ini adalah hasil penemuan ilmuwan yang terbaru. Panas bumi yang mendingin di dalam samudra adalah alasan temperatur Bumi menurun untuk 10-15 tahun yang lalu.
Rendahnya aktivitas flare dari Matahari dan letusan gunung berapi yang mengirimkan partikel ke atmosfer yang merefleksikan panas juga melambatkan naiknya temperatur Bumi. Tetapi para ahli dari Met Office mengatakan bahwa ini hanya perlambatan sementara. Rata-rata pemanasan hanya 0,04 derajat C per dekade antara 1998 dan 2012, dibandingkan dengan 0.17 derajat C per dekade dari 1970-1998. Hasil pengukuran ilmiah ini mengindikasikan bahwa panas akan diserap pada level yang lebih rendah. Hal ini karena perputaran di samudra yang menyerap panas sampai ke dalam samudra itu sendiri.
Hal ini juga dianggap sudah gampang diprediksi dalam model iklim. Masa "istirahat" ini terjadi dua kali dalam satu abad. Model komputer belum bisa memprediksi perlambatan yang ada walau Dr Richard Allan dari University of Reading mengatakan bahwa proyeksi jangka panjang menunjukkan bahwa perlambatan pemanasan itu ada.
Temperatur Bumi akhir-akhir ini jatuh di bawah prediksi dari temperatur Bumi yang sebelumnya sudah diprediksi. Tetapi 12 dari 14 tahun terpanas di Bumi sudah terjadi sejak tahun 2000 lalu. Bukti bahwa manusia mempengaruhi panasnya Bumi semakin terlihat dari melelehnya es di Antartika dan berkurangnya salju di Bumi bagian utara.
Skenario terburuk dari pemanasan global adalah naiknya permukaan laut akibat mencairnya es di kutub. Ini bisa membahayakan banyak manusia, khususnya mereka yang tinggal dekat tepi pantai. (BBC)