Find Us On Social Media :

Minat Baca Naik, Pendidikan Membaik

By Moh Habib Asyhad, Jumat, 6 September 2013 | 15:00 WIB

Minat Baca Naik, Pendidikan Membaik

Intisari-Online.com - Sebuah penelitian yang diterbitkan baru-baru ini, mengungkap bahwa anak-anak umur tujuh tahun di Inggris lebih baik dibanding negara-negara sekitarnya perihal pendidikan, termasuk Wales dan Skotlandia. Perkembangan ini tentu saja sejalan dengan kampanye yang didengung-dengungkan pemerintah Partai Buruh soal pendidikan yang tepat guna. 

Lebih spesifik, penelitian itu berkonsentrasi pada minat baca yang dipantau sejak devolusi politik 1990. Hasilnya, minat baca anak-anak Inggris, terutama London, lebih bagus dan lebih cepat dibanding anak-anak sebayanya yang ada di dua negara persemakmurannya tersebut.

Penelitian tersebut menggunakan data yang diperoleh dari Millenium Cohort Study yang melibatkan sekitar 19000 anak yang lahir pada periode 2000-2001.

Hasil ini menjadi semacam kabar bahagia bagi pemerintah Inggris di tengah silang-sengkarut minat baca yang sempat jeblok. Tiga tahun sebelum penelitian ini diterbitkan, seorang akademisi dari Cardiff University menemukan bahwa pendidikan—termasuk minat baca—di Inggris dan Wales masih tertinggal dari Skotlandia.

Tapi dengan kebijakan pendidikan yang lebih radikal, angka itu akhirnya terkejar, dan bahkan mengungguli Skotlandia. Di sisi lain, perkembangan ini tidak diikuti oleh Wales yang masih setia dengan sistem pendidikan yang cenderung konservatif.

Yang lebih membahagiakannya lagi, kabar gembira itu tidak saja berasal dari anak-anak kelas menengah ke atas, tapi juga anak-anak dari kelas ekonomi yang lebih rendah.

Menanggapi hal ini, Chris Taylor dari Ilmu Sosial, Cardiff University, yang juga pemimpin penelitian, jelas-jelas mengutarakan kekhawatirannya. Dia menuding pemerintah telah menerapkan sistem pendidikan yang tidak tepat sasaran, dan tidak sejalan dengan upaya pengembangan literasi yang, katanya, mau disejajarkan dengan sistem yang ada di Inggris.

Tidak hanya sekadar menguarkan kritik tak berdasar, para peneliti ini juga melakukan pemetaan terkait faktor-faktor penghambat tradisi literasi di Wales. Misalnya, faktor etnis, kelas sosial, dan latar belakang pendidikan orangtua.

Semoga Indonesia bisa meniru apa yang dilakukan pemerintah Inggris! (The Guardian)