Bagaimana Astronot "Buang Air"?

Mohamad Takdir

Penulis

Bagaimana Astronot

Intisari-Online.com - Ada cerita unik dari sejarah astronot buang air besar atau kecil, salah satunya saat mereka harus buang air kecil di celana. Apalagi kisah unik lainnya? Simak dalam artikel berikut ini!Pada Mei tahun 1961, astronot Alan Shepard siap diluncurkan ke luar angkasa dengan kapsul Freedom 7. Tetapi ketika akan meroket ia harus menunggu selama lima jam dan ia harus buang air kecil padahal baju astronot lengkap sudah ia pakai. Alhasil ia harus buang air kecil di celana. NASA saat itu tidak siap dan membiarkan itu terjadi. Setelah kasus ini NASA mencoba untuk mengembangkan baju astronot yang mengakomodir fungsi biologis dasar manusia. Tahun 1963 NASA membuat alat pengumpul urine di baju astronot. Sayangnya ketika dipakai kantong urin itu bocor dan cairan urin merusak alat di roket.Kalau buang urin sudah bermasalah, bagaimana dengan buang air besar? Kalau tidak ada penampungan maka akan menjadi bencana. Dalam proyek Gemini dua astronot, Jim Lovell dan Frank Borman menghabiskan waktu dua minggu di luar angkasa. Saat itu tidak ada toilet untuk buang air besar dan mereka harus menyimpan kotoran di kantong plastik.Dalam misi Appolo, astronot seperti Buzz Aldrin dan Neil Armstrong memiliki plastik yang direkatkan ke pantat mereka sebagai wadah penampungan. Setelah buang air besar kantung itu bisa dilepas, diikat dan dibuang ke luar angkasa. Untuk meminimalisir kemungkinan buang air besar maka para astronot makan makanan berprotein tinggi yang tidak membuat kotoran menjadi banyak.Kini astronot tidak usah terlalu repot jika hendak buang air kecil atau buang air besar. Dalam pesawat ulang alik ada toilet khusus yang menggunakan tekanan udara. Ini sama dengan yang sudah ada di International Space Station. Untuk buang air kecil ada pipa urin khusus untuk astronot. Mereka bahkan dilatih bagaimana untuk buang air kecil dan air besar di luar angkasa.Berapa biaya membuat toilet khusus tersebut? Sangat mahal, sampai jutaan dollar. Kalau rusak maka akan seluruh sistem pesawat luar angkasa turut rusak. NASA pernah membeli toilet bekas Rusia seharga US$19 juta untuk di bagian Amerika Serikat di International Space Station. Kalau tidak ditangani dengan baik, kotoran manusia bisa membawa masalah. Stasiun luar angkasa MIR milik Rusia panel suryanya dipenuhi urin kosmonot yang dibuang ke luar angkasa. Kini urin astronot didaur ulang menjadi air bersih siap minum dengan sistem filtrasi. Untuk kotoran manusia, dibuang ke luar angkasa dan dibiarkan terbakar di atmosfir. (Mashable)