Penulis
Intisari-Online.com - Lucunya memiliki balita, tingkah polahnya membuat Anda tergoda untuk mengabadikannya lewat foto. Namun, kita sering tidak mengerti teknik maupun pengetahuan memotret balita, apalagi soal keselamatan buat objek yang akan kita potret. Sinar blitz, misalnya, bisa berpengaruh buruk pada kejiwaan si bayi.
Memotret balita memang gampang-gampang susah. Susahnya kalau ingin mengabadikan pada momen yang kita anggap lucu ataupun tersenyum, misalnya. Pasalnya mereka melakukan ekspresi tersebut hanyalah spontan yang terkadang sulit untuk diulangi, beda dengan mode dewasa yang bisa mengulangi objek yang kita inginkan. Kemudahannya mungkin realtif dari segi mana kita mengatur objek tersebut, ada kalanya balita bisa kita ajak bercanda untuk melihat kelucuan ataupun senyum polosnya.
Namun saat kita melakukan pemotretan yang perlu diperhatikan adalah wajah balita tersebut, saat menggunakan lampu blizt berhati-hatilah. Karena cahaya lampu blizt tersebut akan merusak penglihatan sementara saat pemotretan jika terlalu dekat terhadap mata si balita tersebut. Usahakan jarak pemotrettan minimal 1 meter jika ingin menggunakan lampu blizt ke arah wajahnya. Efek samping dari lampu blizt tersebut mungkin belum terbukti saat dewasa, tapi tidak ada salahnya untuk mencegah sangat dianjurkan demi keselamatan buah hati kita.
Trauma penggunaan lampu blizt pada jarak dekat tentu sangat kita hindari, karena saat lampu blizt memancarkan cahaya pada mata balita tersebut, objek akan terasa gelap beberapa menit, sehingga si balita dikhawatirkan akan mengalami trauma psikologis oleh kegelapan yang menurut psikologi mereka terasa sangat menakutan.
Nah, bagi Anda yang hobi mengabadikan buah hati anda silahkan dicermati jadilah fotografer yang bijak bagi buah hati anda.