Bayi Itu Keluarkan Bayi dari Mulut

hery prasetyo

Penulis

Bayi Itu Keluarkan Bayi dari Mulut

Intisari-Online.com - Aep Supriatna (36) bahagia saat istrinya, Yani Mulyani (33), melahirkan anak ketiga mereka di rumah, Kamis (19/9/2013). Namun, kebahagiaan itu berubah kekagetan luar biasa. Sebab, dari mulutnya keluar bayi juga.Warga Kampung Cikadu RT 28 RW 10 Desa Ciroyom Hilir Kecamatan Cipeundeuy Kabupaten Bandung Barat itu tak habis pikir. Menurutnya, awalnya istrinya melahirkan di rumah mereka dengan bantuan bidan dan paraji sekitar pukul 17.00 WIB. Namun, setelah lahir, sang bidan langsung merujuk agar bayi dibawa ke rumah sakit.Sempat dibawa ke RS Cibabat (Cimahi), bayi itu akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung (RSHS) untuk mendapat penanganan lebih lengkap. Saat di rumah sakit itulah Aep baru mengetahui anaknya yang berjenis kelamin laki-laki itu ternyata kembar siam.Ini juga kembar langka, atau istilah kedokteran dikenal dengan nama conjoint twin parasitic. "Sangat jarang dan langka," kata Kepala Sub Bagian Humas dan Protokoler RSHS Bandung, Teuku Djumalasari saat ditemui Kompas.com di RSHS Bandung, Senin (23/9/2013).Menurut Teuku, RSHS sudah banyak melakukan operasi pemisahan bayi kembar siam. Namun, untuk kondisi seperti ini, tindakan yang harus dilakukan harus melakukan penelitian dengan metode berbeda. "Di Indonesia kembar siam seperti ini baru," ujarnya lagi.Penyebabnya, kata Teuku, bisa karena banyak faktor, termasuk lingkungan. "Untuk memastikan itu, kita harus melakukan penelitian yang betul-betul serius," kata Teuku.Entah faktor kebetulan, rumah orangtua dari bayi kembar siam itu berada tidak terlalu jauh dari bayi kembar siam sebelumnya yang pernah ditangani RSHS, yaitu Wanda Wandi.Sementara itu, Ai Rohaeti (45) kakak dari Yani Mulyani, ibu yang melahirkan bayi kembar ini mengaku tak memiliki riwayat serupa. Ai juga pernah melahirkan anak kembar dengan jenis kelamin berbeda. Namun, anak kembarnya terlahir sehat. "Tapi yang laki-laki meninggal saat umur 2 bulan karena demam," kata Ai."Kondisi bayi masih stabil, direncanakan ada tindakan secepatnya," kata Teuku saat ditemui di ruang Humas dan Protokoler RSHS Bandung, Senin (23/9/2013).Meski kondisinya tidak sempurna, bayi tersebut masih hidup. "Masih hidup, yang satunya kondisinya baik. Bisa dikatakan keduanya dalam keadaan vital atau hidup," ujarnya.Teuku menambahkan, pihak RSHS akan secepatnya melakukan tindakan operasi untuk memisahkan bayi tersebut. Tim khusus yang sudah dibentuk dengan gabungan dari dokter anak, dokter bedah anak, dokter THT, anestesi, radiologi, hingga patologi klinik akan melakukan observasi secepatnya.Namun, berkaca dari pemisahan bayi kembar siam sebelumnya, bayi Wanda dan Wandi, diperlukan waktu hampir satu tahun observasi. "Tetapi, belum dapat ditentukan kapan pastinya pemeriksaan penunjang medik. Nanti dilihat dulu perkembangannya untuk memastikan proses pemisahannya seperti apa," kata Teuku.