Find Us On Social Media :

Fenomena Santet (2): Dari Kekuatan Pikiran Sampai Bantuan Makhluk Halus

By Moh Habib Asyhad, Jumat, 11 Oktober 2013 | 17:45 WIB

Fenomena Santet (2): Dari Kekuatan Pikiran Sampai Bantuan Makhluk Halus

Intisari-Online.com - Santet kerap menjadi kontroversi karena dianggap bertentangan dengan agama. Tapi jika dihadapkan pada fenomena sosial kemasyarakatan, akan berbeda ceritanya. Ia selalu ada, dicaci juga banyak dicari. Secara bernas, Intisari November 2009 pernah menguliti bagaimana fenomena santet ini berkembang di tengah masyarakat. Baik itu di Eropa, Afrika, India, juga Indonesia. 

Jangan salah kira, santet juga punya nama-nama keren. Para ahli dan paranormal menyebut cara atau metode pengiriman benda santet dengan istilah-istilah seperti mind power, dematerialisasi, telekinesis, atau natural cause. Tapi, sekeren apa pun nama itu, intinya tetap sama; santet.

Mind power

Berdasarkan penelusuran, seni atau ilmu metafisika dapat dipelajari dengan cara berkonsentrasi untuk menghimpun kekuatan pikiran atau mengaktifkan kemampuan indera keenam dengan berbagai cara, termasuk semedi, bertapa, tirakat dengan atau tanpa mantera atau doa dan puji-pujian kepada Tuhan.

Gendam, hipnosis, hipnoterapi, telepati, pengobatan, kanuragan, dan selebihnya tak lain adalah cabang dari ilmu metafisika. Artinya, kekuatan pikiran dapat membuat seseorang memiliki kemampuan lebih (supranatural) daripada orang biasa. Misalnya kebal, mampu mematahkan batang besi, melakukan penyembuhan dengan tenaga dalam, melakukan sugesti, atau telepati.

Namun menurut fakta, hipnosisme, gendam, telepati, sugesti, terapi, kebal diri, dan lainnya, tidak punya reputasi melibatkan pengiriman benda seperti kaca, paku, atau silet dalam jarak jauh. Kalau itu terjadi, wah, hukum fisika dan teori-teori ilmu pengetahuan bisa terancam. Perang antarnegara tidak perlu mengimpor senjata. 

Natural cause

Ada beberapa makhluk gaib, disebut khadam (pembantu) yang diyakini ada dan bersedia membantu dukun untuk mengirimkan obyek santet ke calon korban. Betulkah?

Mungkin Anda pernah menonton film Hollywood berjudul Poltergeist, kisah tentang hantu berkekuatan dahsyat sampai bisa menghancurkan sebuah wilayah permukiman di AS. Dalam dunia nyata, istilah yang berasal dan bahasa Jerman itu berarti "hantu suara" atau secara luas disebut hantu nakal.

Kekuatannya tak lebih dari menggeser kursi atau memindahkan barang di sebuah ruangan dalam gerak sederhana atau mengeluarkan suara. Tentu sulit diterima bahwa hantu itu mampu menerbangkan paku atau serpihan kaca ke tubuh manusia dalam jarak sekilometer apalagi seribu kilometer. (Intisari November 2009)