Intisari-Online.com - Suatu siang Adi mendapat surat perintah dari kakeknya. Isinya, Adi harus mencari pusaka-pusaka yang tersebar di antero Nusantara. Tapi misinya tidak mudah, dia harus menghadapi musuh-musuh yang terkenal jahat dan kejam, salah satunya adalah bapak kandung sendiri.
Itu adalah sebagian perjalan Adi dalam dunia film animasi yang mengesankan. Sementara perjalanan “Petualangan Si Adi” dari bioskop ke bioskop ternyata tak kalah heroik dan membanggakan. Sejak dirilis Kamis, 24 Oktober 2013, kabarnya sudah 34 bioskop di Indonesia menayangkan film kreasi anak-anak SMK ini.
Tak hanya mendongkrak prestasi industri film belaka, tapi juga merupakan kebanggaan tersendiri bagi dunia pendidikan Indonesia. Seperti yang dilansir oleh kompas.com, Anang Tjahjono, Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Kemdikbud, mengatakan, Kemdikbud mendukung penuh penayangan film ini, mulai proses sampai akhir.
Anang juga menambahkan, Kemendikbud juga mendorong para pelajar SMK untuk terus menghasilkan karya yang bermutu. Ini adalah langkah awal, jika terus dipoles sedemikian rupa, akan semakin pandai dan dapat berkontribusi terhadap dunia industri perfilman.
Film ini adalah hasil kroyokan sepuluh siswa dari beberapa SMK yang tersebar di Indonesia di bawah komando Batavia Picuture yang bekerjasama dengan Castle Production. Sekolah-sekolah itu antara lain: SMKN 3 Kasihan Yogyakarta, SMKN 5 Yogyakarta, SMKN 2 Wonosobo, SMKN 2 Jepara, SMKN 9 Surakarta, SMKN Tunas Harapan Pati, SMKN 11 Surabaya, SMKN 4 Malang, SMKN Bina Informatika Tangerang, dan SMK Pelita YNH Sukabumi.
Di kesempatan lain, Menteri Perindustrian, Tri Harso, mengaku bangga dengan capaian para pelajar tersebut. untuk animasi dan game, katanya, sudah menjadi pasar dunia. Jika tidak ada upaya memulai, bangsa Indonesia hanya akan menjadi penonton saja.