Penulis
Intisari-Online.com - Sebuah penelitian ilmiah menemukan bahwa memang sebenarnya manusia saat ini memiliki banyak kesamaan dengan manusia purba.
Berikut ini empat dari 10 persamaan yang berhasil ditemukan:
Anjing Peliharaan
37 persen rumah tangga di Amerika Serikat memilihara anjing. Di Eropa, 1 dari 4 rumah punya anjing. Dalam setahun, pemilik anjing bisa menghabiskan lebih dari Rp10 juta untuk merawat hewan kesayangannya itu. Dan jika Anda mengira bahwa di masa prasejarah anjing hanya merupakan hewan pekerja bagi manusia, Anda keliru.
Dari fosil-fosil anjing berusia 33 ribu tahun yang ditemukan di Siberia Timur, terungkap bahwa anjing-anjing masa lalu juga diberi makanan mewah, bahkan perhiasan oleh pemiliknya.
Pesta dan Minum Bir
Kecintaan manusia masa kini terhadap minuman beralkohol tersebut sangatlah fenomenal. Minuman seperti ini hampir bisa dipastikan hadir pada pertemuan sosial mulai dari pesta keluarga sampai perayaan natal.
Tahun lalu, di Siprus, arkeolog menemukan bahwa nenek moyang manusia sudah mulai memproduksi bir sejak 11 ribu tahun lalu. Peneliti yakin bahwa bir prasejarah memiliki fungsi untuk mempererat hubungan antara komunitas-komunitas prasejarah dan digunakan pada upacara keagamaan.
Kesehatan Gigi
Manusia modern menghabiskan banyak waktu dan energi untuk menjaga kesehatan dan kebersihan gigi. Sebagian besar dari kita tidak akan sanggup untuk mengabaikan rutinitas ini lebih dari satu hari. Tapi, bukankah sikat gigi, pasta gigi, atau dokter gigi baru hadir di masa modern?
Jangan salah. Manusia purba ternyata memiliki gigi yang jauh lebih sehat dan kuat dibanding kakek-nenek kita yang sudah menyikat giginya sejak kecil.
Menurut para anthropolog, yang patut disalahkan adalah kemajuan di dunia agrikultur karena gula dan makanan kaya karbohidrat lain seperti nasi dan jagung tidak ramah gigi. Bandingkan dengan makanan manusia prasejarah yang membuat dokter gigi tidak dibutuhkan.
Perubahan Iklim
Perubahan iklim merupakan topik kontroversial baik di dunia sains dan politik pada manusia modern. Perubahan baik yang disebabkan oleh aktivitas manusia ataupun akibat penyebab alami, membuat kita perlu beradaptasi. Lebih dari 500 perjanjian internasional sudah dibuat untuk mengontrol iklim yang berubah.
Nenek moyang kita tidak punya undang-undang atau perjanjian seperti itu. Tetapi bukan berarti mereka tidak awas terhadap perubahan iklim. Sebagai bukti, arkeolog menemukan bahwa saat terjadi perubahan iklim, khususnya di Afrika, manusia prasejarah sudah mempersiapkan diri dengan membuat perangkat-perangkat untuk menyelamatkan diri.(Muhammad Firman/nationalgeographic.co.id)