Beda Generasi, Beda Pula Ambisi Kerjanya

Moh Habib Asyhad

Penulis

Beda Generasi, Beda Pula Ambisi Kerjanya

Intisari-Online.com -Sebagian besar karyawan di Amerika Serikat, uang ternyata tidak selalu memberi kebahagiaan. Survey yang dicatat oleh Pew Reserch Center, Desember 2013, menyebutkan 45 persen karyawan di AS mengatakan, memiliki pekerjaan yang mereka nikmati adalah prioritas utama. Sepertiga yang lain mempertimbangkan keamanan kerja dan adanya keseimbangan dalam lingkungan pekerjaan.

Cukup mencengangkan. Pekerjaan yang menawarkan kesejahteraan, kesempatan untuk maju, perusahaan yang menawarkan gaji tinggi, justru menempati posisi rendah dalam urusan prioritas pekerjaan.

Meskipun studi ini menemukan bahwa laki-laki dan perempuan mempunyai penilaian yang sama soal karakteristik pekerjaan, perbedaan generasi justru menjadi faktor dominas mengenai keinginan saat bekerja. Apakah karena tuntutan keluarga, apakah karena usianya yang semakin matang, yang jelas, si pekerja pemula cenderung lebih ambisius dibanding para seniornya.

Untuk pekerja yang sudah memulai berkeluarga—generasi X—biasanya akan menempatkan pekerjaan yang memberi keluwesan untu berhubungan dengan keluarga dan anak sebagai prioritas utama. Sementara pekerja yang masuk gategori baby boomer—generasi kelahiran 1940-1960-an—menjadi manajer sepertinya lebih banyak terpikir oleh mereka.

Sikap ambisius justru ditunjukkan oleh generasi Y, pendatang baru yagn baru saja merasakan dunia kerja. Pew Research Center mencatat, 2/3 dari pekerja-pekerja baru ini sudah menargetkan diri untuk menjadi bos atau CEO kelak di kemudian hari.

PRC juga melihat, berbeda jender berbeda juga keinginannya untuk menduduki tampuk tertinggi. Dari 2.000 orang dewasa di AS yang disurvei, 52 persen laki-laki bercita-cita menjadi bos dibanding perempuan yang hanya 38 persen. Ini juga menunjukkan, bahwa laki-laki lebih berhasrat untuk memiliki tanggungjawab lebih dibanding perempuan.