Find Us On Social Media :

Tiga Cara Tubuh Bertempur Melawan Dingin

By Moh Habib Asyhad, Selasa, 7 Januari 2014 | 10:00 WIB

Tiga Cara Tubuh Bertempur Melawan Dingin

Intisari-Online.com - Mirip seperti saat tubuh bereaksi ketika panas selama musim panas, tubuh secara alami bereaksi dan mencoba untuk menyesuaikan diri ketika dingin. Tujuannya adalah menjaga temperatur tubuh supaya suhu inti internal tubuh tetap terjaga pada kisaran 98,6 derajat celcius.

Lingkungan dan kondisi yang dingin nan basah, menjadi momentum paling berbahaya karena ini akan merusak skenario suhu stabil tubuh. Sementara untuk menggantikan panas yang hilang bukanlah perkara yang mudah.

Terlepas dari kondisi cuaca, pertam-tama tubuh akan mengerahkan tiga mekanisme utama dalam bertahan melawan dingin.

-         Energi yang dikeluarga berkurang

Tubuh manusia akan secara inheren menjaga agar produksi dan pengeluaran produksi tetap sama, agar suhu tubuh tetap berada dalam kadar yang ideal. Selama proses ini, tubuh akan mengurangi beberapa kontraksi otot dan merealokasikan sejumlah karbohidrat yang digunakan.

“Karena suhu jauh lebih dingin, sistem saraf akan melambat sedikit dan impuls yang menggerakkan otot-otot juga melambat,” ujar Matt Johnson, Pendiri dan Kepala Pelatih di Runner Academy.

Bersamaan dengan itu, tubuh akan lebih banyak menggunakan karbohidrat untuk menghasilkan asam laktat. Nah, asam laktat inilah—yang dikombinasikan dengan perlambatan sistem saraf—akan memaksa tubuh untuk melambat, sehingga dapat menjaga panas dalam tubuh.

-         Aliran darah akan berkurang

Profesor peneliti fisiologis untuk the U.S Army Research Institute of Enviromental Science, John Castellani, mengatakan, kenaikan dingin membuat pembuluh darah mengkerut dan hambatan aliran darah meningkat.

Aliran darah pertama kali akan dikurangi menuju kulit dan organ pinggiran; jari-jari, tangan, dan kaki. Itu sebabnya, daerah-daerah tersebut lebih cepat merasakan dingin dibanding yang lain.

Sedikitnya aliran darah ke samping bertujuan untuk menahan panas agar tidak banyak terserap keluar. Jika sudah demikian, suhu tubuh normal akan tetap terjaga dengan aman. Meski demikian, orang yang terkena serangan jantung akan sedikit lebih sulit pada proses ini, karena jantung akan bekerja lebih keras dari biasanya.

-         Tubuh akan menggigil