Tiga Cara Tubuh Bertempur Melawan Dingin

Moh Habib Asyhad

Penulis

Tiga Cara Tubuh Bertempur Melawan Dingin

Intisari-Online.com -Mirip seperti saat tubuh bereaksi ketika panas selama musim panas, tubuh secara alami bereaksi dan mencoba untuk menyesuaikan diri ketika dingin. Tujuannya adalah menjaga temperatur tubuh supaya suhu inti internal tubuh tetap terjaga pada kisaran 98,6 derajat celcius.

Lingkungan dan kondisi yang dingin nan basah, menjadi momentum paling berbahaya karena ini akan merusak skenario suhu stabil tubuh. Sementara untuk menggantikan panas yang hilang bukanlah perkara yang mudah.

Terlepas dari kondisi cuaca, pertam-tama tubuh akan mengerahkan tiga mekanisme utama dalam bertahan melawan dingin.

- Energi yang dikeluarga berkurang

Tubuh manusia akan secara inheren menjaga agar produksi dan pengeluaran produksi tetap sama, agar suhu tubuh tetap berada dalam kadar yang ideal. Selama proses ini, tubuh akan mengurangi beberapa kontraksi otot dan merealokasikan sejumlah karbohidrat yang digunakan.

“Karena suhu jauh lebih dingin, sistem saraf akan melambat sedikit dan impuls yang menggerakkan otot-otot juga melambat,” ujar Matt Johnson, Pendiri dan Kepala Pelatih di Runner Academy.

Bersamaan dengan itu, tubuh akan lebih banyak menggunakan karbohidrat untuk menghasilkan asam laktat. Nah, asam laktat inilah—yang dikombinasikan dengan perlambatan sistem saraf—akan memaksa tubuh untuk melambat, sehingga dapat menjaga panas dalam tubuh.

- Aliran darah akan berkurang

Profesor peneliti fisiologis untuk the U.S Army Research Institute of Enviromental Science, John Castellani, mengatakan, kenaikan dingin membuat pembuluh darah mengkerut dan hambatan aliran darah meningkat.

Aliran darah pertama kali akan dikurangi menuju kulit dan organ pinggiran; jari-jari, tangan, dan kaki. Itu sebabnya, daerah-daerah tersebut lebih cepat merasakan dingin dibanding yang lain.

Sedikitnya aliran darah ke samping bertujuan untuk menahan panas agar tidak banyak terserap keluar. Jika sudah demikian, suhu tubuh normal akan tetap terjaga dengan aman. Meski demikian, orang yang terkena serangan jantung akan sedikit lebih sulit pada proses ini, karena jantung akan bekerja lebih keras dari biasanya.

- Tubuh akan menggigil

Dalam upaya mengembalikan suhu tubuh kembali normal, tubuh akan berusaha menggerakkan panas dengan cara membiarkan otot dan organ lain bergetar bersama tubuh. Kita mengenalnya dengan istilah menggigil. Pada fase ini, tubuh akan membutuhkan lebih banyak energi ketika suhu kulit sudah mulai jatuh.

Kapan panas tubuh mencapai batasnya?

Dalam kasus yang lebih ekstrem, ketika tubuh terlalu lama kontak dengan dingin, tubuh akan sulit menghemat suhu inti internal. Jika tidak segera ditanggulangi, akan terjadinya yang namanya hipotermia.

Setiap musim dingin tiba, banyak orang meninggal karena kedinginan. Pada 2012, ada 8 orang meninggal gara-gara dingin yang ekstrem. Jika tidak demikian, minimal orang itu akan mengalami flu. (livescience.com)