Intisari-Online.com - Mereka yang menderita autisme bisa disamakan seperti sedang melihat film yang suaranya tidak pas dengan visual. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa anak-anak penyandang autisme memiliki kesulitan mencocokan apa yang mereka dengar dengan apa yang mereka lihat. Ini menjadi alasan masalah komunikias.Bagi sebagian besar manusia, sinyal dari telinga dan mata akan diterima secara sinkron untuk membentuk satu persepsi. Jeda antara melihat dan mendengar adalah 100 sampai 200 milidetik. Namun dalam penelitian ini, anak-anak yang menderita autisme memiliki jeda yang lebih lebar untuk mendengar dan melihat. Penelitian ini terbit di Journal of Neuroscience.Menurut profesor Stephen Camarata, di Vanderbilt University, Nashville, Tenn, anak-anak yang menyandang autisme seolah melihat film asing yang didubbing dengan buruk. Semakin lama jeda antara mendengar dan melihat, maka semakin buruk kemampuan sang anak untuk berbicara.Penelitian ini meneliti 32 anak yang tidak menyandang autisme dan 32 anak yang menyandang autisme dengan umur enam sampai 18 tahun. Peneliti menggunakan rangsangan visual dan audio untuk melakukan penelitian mereka. Penelitian ini bisa membantu terapi bagi penyandang autisme yang memiliki kesulitan berkomunikasi. (LiveScience)