Find Us On Social Media :

Alkohol yang Berlebihan Sebabkan Cepat Pikun

By Moh Habib Asyhad, Jumat, 17 Januari 2014 | 11:00 WIB

Alkohol yang Berlebihan Sebabkan Cepat Pikun

Intisari-Online.com - Bahaya lebih besar sedang mengintai para peminum alkohol. Baru-baru ini, sebuah studi menemukan, pria baruh baya yang mengonsumsi alkohol secara berlebihan selama bertahun-tahun, berisiko mengalami penurunan kognitif lebih cepat. Dalam kata lain, alkohol menyebabkan kepikunan terlalu cepat.

Studi yang dilakukan di Inggris tersebut menganalisa sekitar 5.000 pegawai selama satu dekade.Parapeneliti menemukan, pria peminum berat dua tahun lebih cepat untuk mengalami penurunan kemampuan berhitung dan enam tahun lebih cepat untuk kemampuan mengingat dibandingkan peminum ringan ataupun sedang.

Percepatan penurunan fungsi kognitif terjadi pada kelompok peminum berat yang dalam studi ini berjumlah 469 orang. Sebagai informasi, jumlah minimum yang mereka minum adalah 385 mililiter wine atau 887 mililiter bir. Jumlah maksimumnya tiga kali dari itu.

Bukan studi pertama

Studi ini bukanlah studi pertama yang mengaitkan konsumsi alkohol dengan kemampuan otak. Namun studi ini memberikan jarak usia penurunan mulai terjadi pada peminum alkohol berat. Studi yang dipublikasi dalam jurnal Neurology itu pun mengungkap efek penurunan fungsi kognitif hanya terjadi pada pria.

"Namun peserta studi kebanyakan terdiri dari pria. Sehingga mungkin jumlah wanita dalam studi tidak cukup untuk membuat kesimpulan tersebut valid," ujar Severine Sabia, peneliti studi dari University College London.

Menurut Sabia, belum ada cara untuk mengidentifikasi kadar minimum yang spesifik dari konsumsi alkohol sehingga bisa berisiko bagi pria. Namun mengingat risikonya yang tinggi, sebaiknya setiap orang mulai membatasi minum alkohol sejak muda.

Studi menggunakan data lebih dari 20 tahun. Dengan menggunakan kuesioner, para peneliti menghitung konsumsi alkohol rata-rata harian pria selama satu dekade hingga mereka menginjak usia ke-56 tahun. Kemudian, peneliti menghitung penurunan kemampuan otak setiap lima tahun.

Sementara itu, Sara Jo Nixon, peneliti dari Universitu of Florida di Gainsveille yang tidak terlibat dalam penelitian mengatakan, studi memang menunjukkan adanya hubungan antara kebiasaan minum alkohol dan percepatan penurunan kemampuan otak, namun tidak membuktikan bahwa alkohol satu-satunya faktor yang bertanggung jawab. Artinya tidak ada hubungan sebab akibat antara keduanya.

"Namun studi meningkatkan kesadaran bagi orang berusia muda ataupun paruh baya akan kebiasaan minum alkohol mereka," pungkas Sara Jo. (Unoviana Kartika|kompas.com