Find Us On Social Media :

Struktur Otak Bisa Prediksi Sensitivitas Sakit

By Moh Habib Asyhad, Senin, 20 Januari 2014 | 08:00 WIB

Struktur Otak Bisa Prediksi Sensitivitas Sakit

Intisari-Online.com - Beberapa orang merasakan sakit lebih intens daripada yang lain. Dan penelitian terbaru menunjukkan perbedaan dalam sensitivitas manusia terhadap nyeri bisa jadi karena berkaitan dengan perbedaan struktu pada otaknya.

Dalam sebuah studi terbaru, para peneliti meminta 116 orang sehat untuk menilai intensitas nyeri mereka ketika sebuah bagian kecil dari kulitnya dipapari panas sebesa 120 Fahrenheit. Beberapa hari setelah pengujian, otak para sukarelawan tersebut dipindai menggunakan mesin MRI.

Hasil penelitian menunjukkan, ada sebuah hubungan antara sensitivitas seseorang terhadap rasa sakit dengan ketebalan korteks otak manusia. Orang dengan susunan korteks otak lebih tipis, kemungkinan lebih sensitif terhadap rasa sakit yang dirasakan.

“Subjek dengan penilaian intensitas nyeri lebih tinggi memiliki masalah pada otak yang berkontribusi terhadap pikiran internal dan kontrol mandiri,” ujar Nichole Emerson, peneliti yang juga seorang mahasiswa pascasarjana di Wake Forest Baptist Medical Center.

Lebih jauh, memahami bagaimana pengalaman nyeri diwakili oleh otak penting untuk pengembangan pengobatan penderita penyakit kronis. Hal ini juga semakin memantik semangat para peneliti untuk lebih paham kenapa manusia bereaksi secara berbeda terhadap sakit yang dideranya.

Studi sebelumnya, dengan objek yang sama, menemukan, perbedaan struktural dalam otak bisa menentukan seseorang bisa sembuh dari sakit lebih cepat juga bisa menentukan apakah sakitnya akan semakin parah. Di sisi lain, para peneliti juga menemukan bahwa rasa sakit dapat mengubah struktur otak, meski hanya sementara.

Sebagai bocoran, area otak yang menjadi pusat perhatian para peneliti dalam penelitian ini adalah bagian dari jaringan daerah yang menjadi aktif ketika orang sedang beristirahat atau tengah melamun. Dengan kata lain, bagian ini terletak dalam posisi “mouds defoult” di mana orang  yang berada dalam posisi ini cenderung kurang sensitif dengan rasa sakit. (livescience.com)