Find Us On Social Media :

Gabus Sebabkan Banyak Tukik Mati

By Moh Habib Asyhad, Rabu, 5 Februari 2014 | 20:30 WIB

Gabus Sebabkan Banyak Tukik Mati

Intisari-Online.com - Sampah gabus atau styrofoam yang dibuang di laut disebut menjadi salah satu penyebab utama kematian tukik alias bayi penyu. Pernyataan itu keluar dari mulut Gubernur Bengkulu, Junaidi Hamsyah, kepada kontributor Kompas.com Bengkulu, Firmansyah, terkait banyaknya penyu yang meninggal di daerahnya.

Dalam acara pelepasan tukik, sebagai rangkaian agenda Hari Pers Nasional, Senin (3/2), Junaidi memaparkan, ada dua hal yang saat ini menjadi ancaman bagi keberaadaan penyu, pertama adalah perdagangan telur penyu yang dilakukan manusia, kedua, keberadaan sampuh gabus putih alias styrofoam yang termakan oleh penyu-penyu tersebut.

Dalam acara yang juga dihadiri oleh Dirjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam, Sony Partono, itu, terdapat 60-an tukik yang dilepas kembali ke laut. Pelepasan tersebut sebagai simbol bagi kegiatan pelestarian penyu di Provinsi Bengkulu.

Tidak sekadar melepas penyu ke habitat aslinya, para pejabat tersebut juga melakukan aksi penanaman pohon di lokasi sport center, Pantai Panjang, Bengkulu.

Di tempat terpisah, petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Provinsi Bengkulu menyebutkan, secara nasional, lembaga itu melepas sekitar 20 ribu bayi penyu ke laut yang berasal dari penangkaran di beberapa wilayah yang tersebar di Indondesia.

Data lain yang didapat dari BKSDA Provinsi Bengkulu, sepanjang 2013, terdapat 3.792 ekor tukik yang sudah dilepas. Kebanyakan, tukik-tukik tersebut berasal dari penangkaran yang dikelola langsung oleh BKSDA Provinsi Bengkulu di Kabupaten Mukomuko. (Firmansyah|kompas.com)