Find Us On Social Media :

Eyesect: Melihat Dunia dengan Mata Bunglon

By Moh Habib Asyhad, Kamis, 6 Februari 2014 | 08:00 WIB

Eyesect: Melihat Dunia dengan Mata Bunglon

Intisari-Online.com - Dengan penampilan  alien dan tampilan luar yang begitu rumit, eyesect mengingatkan kita pada kostum di film Star Wars. Tapi, helm futuristik ini lebih dari sekadar aksesoris. Helm ini memungkinkan para pemakainya melihat dunia melalui mata seekor bunglon atau hewan lain dalam fantasi kita.

Dibuat oleh The Constitute, sebuah perusahaan seni yang ada di Berlin, Eyesect menggunakan dua kamera video yang terhubung ke generasi pertama headset Oculus Rift. Alat ini berfungsi menjadikan pengalaman pemakainya melebur dengan berbagai hal yang dilihatnya.

Kamera sendiri berfungsi sebagai mata portabel yang bisa menempel di manapun di bagian luar helm, juga bisa dipegang di tangan, yang memungkinkan kita bisa menciptakan sesuatu sesuai dengan pandangan kita. “Hal ini memungkinkan pengguna menerapkan perspektif kuda, bunglon, atau bahkan benar-benar lepas dari pusat titik pandang,” ujar Christian Zollner, mewakili The Constitute.

Dari dua kamera yang ada, salah satunya akan mengirim gambar ke layar bagian kiri helm, memberikan visual untuk mata kiri, sementara kamera yang lain akan memberi visual pada mata kanan. Dari mata, gambar akan dikirim ke otak dan setelah itu otak akan bekerja untuk memahami fantasi apa yang sedang dilihat.

Beberapa orang yang berkesempatan memakainya mengaku sangat senang dengan temuan baru ini. Meski demikian, ada beberapa yang tidak kuat berlama-lama dengan helm unik ini, terlebih karena intensitas pengalaman yang tidak biasa diterima oleh otak.

Helm ini pertama kali dipamerkan di Liverpool, Inggris, akhir tahun lalu, dan kemungkinan besar akan kembali menyambangi Inggris tahun ini. Zollner mewanti-wanti, siapapun yang sedang melintasi Berlin dipersilahkan untuk sekadar mencoba helm ajaib ini. “Ya, itung-itung untuk mendapatkan fantasi Eyesect yang memungkinkan Anda melihat dengan ‘mata baru’”, kata Zollner. (The Guardian)