FAQ Homeschooling 1: Homeschooling Adalah Keluarga

Agus Surono

Penulis

FAQ Homeschooling 1: Homeschooling Adalah Keluarga

Intisari-Online.com - Adakah homeschooling di kota saya? Di mana saya bisa mendaftar homeschooling untuk anak saya?

Pertanyaan ini dilatarbelakangi oleh pandangan bahwa homeschooling adalah lembaga seperti sekolah, yang menyelenggarakan pendidikan anak-anak seperti halnya sekolah. Oleh karenanya, penanya menanyakan tentang lembaga di kotanya dan mengenai teknis pendaftarannya.

Hal pertama yang perlu diperjelas adalah mengenai pengertian HS atau home education (HE) yang dalam terjemahan bahasa Indonesia sering disebut sekolah rumah (SR).

HS/HE adalah model pendidikan yang dipilih sebuah keluarga dan mereka bertanggung jawab sendiri atas proses pendidikan yang dijalani anak-anaknya. Jadi, HS/HE bukan sebuah lembaga atau institusi.

Di dalam penyelenggaraan HS/HE, orangtua dapat memilih apakah menyelenggarakan sendiri proses HS/HE. Atau, mereka menggunakan bantuan lembaga lain, baik sedikit atau banyak di dalam proses penyelenggaraan HS/ HE.

Lembaga yang membantu proses HS/HE bisa berupa klub, bimbel, kursus, penyelenggara ujian, dan sebagainya.

Nah, di Indonesia ada sedikit salah-kaprah dalam penggunaan istilah homeschooling. Ada lembaga-lembaga yang mempromosikan diri sebagai homeschooling. Lembaga yang sering mempromosikan diri sebagai homeschooling sebenarnya menimbulkan kerancuan tentang istilah homeschooling. Sebab, sesuai dengan namanya (home) dan praktek yang umum di seluruh dunia, homeschooling itu bentuknya adalah keluarga, tak pernah berbentuk lembaga.

Istilah yang juga rancu di Indonesia adalah komunitas homeschooling. Komunitas HS dalam pengertian yang umum adalah kumpulan keluarga praktisi HS, yang berbagi sumber daya dan melakukan kegiatan bersama. Kegiatan komunitas HS dipimpin oleh para orangtua.

Komunitas HS bukan lembaga bisnis yang memungut biaya gedung dan pungutan-pungutan untuk keuntungan seseorang (pemilik lembaga). Jika ada lembaga yang struktur kegiatannya berbentuk seperti sekolah (gedung, kurikulum, belajar-mengajar, waktu khusus belajar), maka lembaga itu lebih tepat disebut sekolah.

Kalau lembaga itu berbeda dengan sekolah, istilah yang sering digunakan adalah flexy-school (sekolah fleksibel). Sekolah fleksibel adalah sekolah, tetapi memiliki proses-proses yang lebih fleksibel dibandingkan sekolah yang standar, misalnya masuk sekolah hanya beberapa kali dalam seminggu.

Dalam aturan tentang pendidikan di Indonesia yang berlaku pada saat ini, praktisi homeschooling yang ingin mengikuti ujian persamaan harus terdaftar pada lembaga non-formal (mis: PKBM, Kelompok Belajar, dsb) yang menyelenggarakan ujian persamaan.

Tetapi jika ingin menempuh proses belajar non-ijazah, praktisi homeschooling tak harus bergabung dengan lembaga apa pun.

Jadi, dalam penyelenggaraan HS/HE, pilihan untuk masuk ke komunitas bersifat pilihan (optional), tidak wajib. Artinya, keluarga dapat memilih untuk bergabung dengan suatu komunitas tertentu atau menyelenggarakan HS/HE secara mandiri. Jika ingin mengikuti ujian, keluarga HS perlu bergabung dengan lembaga yang menyelenggarakan layanan Ujian Persamaan.

Jadi, untuk menjalani HS/HE, Anda tidak harus mendaftar ke mana-mana. Jika Anda membutuhkan pendampingan atau layanan komunitas HS, Anda dapat mencari komunitas HS/HE terdekat dengan cara googling di Internet atau dengan mencari informasi melalui praktisi HS/HE yang ada di kota Anda.