Find Us On Social Media :

Pemujaan Gunung Sudah Ada Jauh Sebelum Hindu-Budha (bag.2)

By Moh Habib Asyhad, Sabtu, 22 Februari 2014 | 13:00 WIB

Pemujaan Gunung Sudah Ada Jauh Sebelum Hindu-Budha (bag.2)

Intisari-Online.com - Dalam bukunya Nusa Jawa: Silang Budaya, Denys Lombard menyebut, orang-orang Jawa sudah memuja gunung berapi jauh sebelum masuknya pengaruh Hindu-Budha dari India. Dalam buku itu, Lombard menegaskan orang Jawa Kuno menyembah gunung-gunung berapi tertentu sama seperti orang Bali memuja Gunung Agung dan penduduk Tengger memuja kawah Gunung Bromo.

***

Malam itu di Candi Penataran, arkeolog dari Universitas Negeri Malang, Dwi Cahyono, menunjukkan bukti-bukti bahwa Sang Hyang AcalapatiDewa Gunung yang hanya ada di Jawa—tidak mungkin digunakan untuk menyebut dewa-dewa India seperti Brahma, Wisnu, maupun Siwa.

"Arca ketiganya sudah ditempatkan di bagian candi yang lain. Dengan begitu, Sang Hyang Acalapati kemungkinan adalah dewa lokal yang diberi posisi tertinggi di Candi Penataran."

Dewa lokal ini juga bersemayam di Kelud. Maka, Candi Penataran digunakan untuk memuja Dewa Penguasa Kelud sehingga dia tidak murka dan mengeluarkan apinya.

Di sisi lain, Guru Besar Arkeologi Universitas Indonesia Agus Arismunandar berpendapat, orang Jawa Kuno punya konsep "penguasa gunung" yang tak ada di khazanah India. "Sang Hyang Acalapati ini adalah 'dewa nasional', konsepnya berbeda dengan Siwa yang ada di India," kata Agus.

Menurut Agus, yang dipuja Hayam Wuruk saat di Palah itu tak lain adalah Rdjaparwata yang merupakan nama lain Hyang Acalapati. Penciptaan dewa lokal yang berbeda dengan dewa di India ini menarik dan mirip penciptaan kisah Panji yang menciptakan tokoh "Pahlawan Nasional" bagi orang Jawa dalam masa Majapahit akhir.

Panji dipuja sebagai tokoh yang dekat dengan para dewa. Dia bahkan dianggap sebagai mediator untuk memuja dewa karena ia sangat tepat menggambarkan lakon Rajapanvata yang akan dipersembahkan bagi dewa di Palah, yang sebenarnya Dewa Nasional.

Di Gunung Penanggungan kerap dijumpai relief cerita Panji ini. Relief di bangunan candi-candi di Penanggungan jelas dibangun untuk memuja Gunung Penanggungan. Hal ini tidak mengherankan karena, menurut Agus, Gunung Penanggungan merupakan puncak Mahameru di India yang sudah diboyong ke Jawa.(nationalgeographic.co.id, sumber: Ekspedisi Cincin Api, Kompas Sabtu 12 Januari 2012)