Find Us On Social Media :

Siapa Sangka Racun Tarantula Bisa Jadi Pereda Nyeri

By Moh Habib Asyhad, Kamis, 27 Februari 2014 | 06:30 WIB

Siapa Sangka Racun Tarantula Bisa Jadi Pereda Nyeri

Intisari-Online.com - Selama ini kita banyak mengenal pereda nyeri alias analgesik berasal dari tumbuh-tumbuhan, kini para peneliti tengah mengembangkan pereda nyeri dari racun tarantula. Beberapa jenis tarantula dianggap mempunyai racun yang diklaim aman lagi efektif untuk mengusir rasa nyeri.

Peneliti asal Yale University menemukan protein spesifik pada racun tarantula berjenis Peruvian Green Velvet yang dapat menghalangi aktivitas sel saraf sehingga menekan rasa nyeri. Sebelum berhasil mengidentifikasi protein ini, para peneliti tersebut telah melakukan percobaan pada ratusan racun laba-laba demi mengembangkan obat pereda nyeri yang baru.

"Dalam racun laba-laba yang luas, ada kemungkinan suatu saat akan ditemukan lagi racun jenis tertentu yang memiliki kemampuan yang sama sebagai pereda rasa nyeri," ujar penulis studi Michael Nitabach, profesor sel dan fisiologi molekular dan genetika dari Yale University.

Nitabach menambahkan, kentungan dari sistem ini adalah racun tarantula dapat direkayasa. Ini memungkinkan peneliti untuk menemukan racun yang tidak ditemukan di alam dari rekayasa tersebut. Dengan melakukan itu, peneliti pun mampu mengidentifikasi variasi racun yang lebih poten namun tidak membahayakan fungsi saraf.

Dalam studi yang dipublikasi dalam jurnal Current Biology tersebut, para peneliti menganalisis lebih dari 100 racun laba-laba dari berbagai spesies tarantula. Mereka menguji coba racun tersebut pada salah satu saluran nyeri manusia yang disebut TRPA1. Saluran tersebut berada pada permukaan sel saraf yang dapat merasakan nyeri yang berkaitan dengan peradangan dan nyeri saraf.

Para peneliti juga menemukan, salah satu racun tarantula, khususnya, dapat menghalangi saluran tersebut namun tidak mempengaruhi saluran lainnya yang ada pada sel saraf. Artinya, racun tersebut pun berpotensi menjadi analgesik bagi nyeri. Peneliti mengatakan, mereka berencana untuk menguji coba ratusan racun baru lainnya yang memiliki efek pereda rasa nyeri serupa.