Find Us On Social Media :

Rokok Elektronik Picu Remaja Merokok Konvensional

By Chatarina Komala, Minggu, 9 Maret 2014 | 20:30 WIB

Rokok Elektronik Picu Remaja Merokok Konvensional

Intisari-Online.com - Tahukah Anda akan rokok elektronik? Alat yang juga dikenal dengan nama e-Cigarette ini merupakan sebuah inovasi dari bentuk rokok konvensional menjadi rokok modern. Pertama kali dikembangkan pada tahun 2003, rokok elektronik diklaim sebagai rokok yang lebih sehat dan ramah lingkungan daripada rokok biasa.Rokok elektronik sendiri dianggap sebagai alat penolong bagi mereka yang kecanduan merokok. Alat ini dipasarkan sebagai alternatif cara yang lebih aman untuk membantu orang supaya berhenti merokok. Namun, sebuah studi menemukan bahwa remaja yang menggunakan produk ini, juga sering merokok rokok biasa. Di tahun 2011 dan 2012, sekitar 50 persen dari remaja AS yang menggunakan rokok elektronik juga merupakan perokok rokok biasa. Selain itu, mereka yang telah menggunakan rokok elektronik setidaknya juga lebih mungkin untuk bereksperimen dengan rokok biasa, dibanding remaja yang tak menggunakannya.Kecil kemungkinan untuk berhentiHasil studi menemukan, remaja yang menggunakan rokok elektronik memiliki kemungkinan kecil untuk berhenti. Di antara mereka yang merokok setidaknya 100 batang rokok dalam hidup mereka, kemungkinan berhenti merokok selama 30 hari adalah sekitar 40 persen lebih rendah dibanding remaja yang tidak menggunakan rokok elektronik."Hasil ini menunjukkan bahwa penggunaan e-Cigarette sangat menjengkelkan di kalangan pemuda," tulis para peneliti dalam jurnal JAMA Pediatrics edisi 6 Maret.Rokok elektronik sendiri tidak membakar tembakau. Sebaliknya, alat tersebut menguapkan nikotin yang kemudian dihirup oleh pengguna. Meskipun produk ini mengandung racun lebih sedikit, tetapi nikotin yang merupakan zat yang sangat adiktif, masih terkandung.Para peneliti mengungkapkan, nikotin juga memiliki efek permanen pada otak. Ini dapat menyebabkan kesulitan untuk berhadapan pada hal-hal yang butuh penelitian dan memori.  Remaja adalah usia yang sangat rentan terhadap efek nikotin.(Baca juga: Berhenti Merokok dengan Enam Cara Ini)Tak mencegah merokok konvensionalRokok elektronik sendiri sedang sangat agresif dipasarkan. Beberapa di antaranya memiliki rasa seperti stroberi dan cokelat, yang dilarang dalam rokok konvensional.   Karena penelitian ini baru dilakukan pada satu waktu, maka peneliti belum tahu apakah rokok elektronik justru menjadi gerbang penghantar orang dalam merokok konvensional. Namun, temuan ini menunjukkan hal yang mengejutkan."e-Cigarette dapat menyebabkan kecanduan nikotin, dan tidak mungkin mencegah merokok konvensional di kalangan kaum muda," kata para peneliti. (livescience)