Find Us On Social Media :

Kejanggalan-kejanggalan di Balik Hilangnya Malaysia Airlines

By Ade Sulaeman, Senin, 10 Maret 2014 | 04:20 WIB

Kejanggalan-kejanggalan di Balik Hilangnya Malaysia Airlines

Dudi mengatakan, kejadian pada Malaysia Airlines kali ini mengingatkan pada kecelakaan yang menimpa Adam Air pada tahun 2007 serta Air France pada tahun 2009.

Tak ada sinyal "distress"

Dudi mengungkapkan, pesawat masa kini dilengkapi dengan alat bernama emergency locator trasmitter dan emergency beacon. Dua alat ini berfungsi memberitahukan lokasi pesawat atau seseorang.

Dihubungi Kompas.com, Minggu, Dudi mengatakan, alat tersebut akan memancarkan sinyal jika pesawat menabrak benda keras atau jatuh.

Bila Malaysia Airlines terkonfirmasi jatuh, seharusnya ada sinyal distress yang dipancarkan oleh alat tersebut. Namun, ternyata, sinyal itu tidak diterima oleh otoritas mana pun. Ini jadi tanda tanya.

Meskipun demikian, Dudi mengungkapkan mungkin sinyal tidak diterima karena pesawat jatuh terlalu dalam di lautan sehingga sinyalnya tidak sampai permukaan, atau sinyal tertutup oleh badan pesawat.

Arah terbang pesawat

Pada saat-saat terakhir terbang, pesawat terbang ke arah 25. Namun, tiba-tiba pesawat berputar ke arah 40. Penyebabnya belum diketahui. Pantauan radar menyebutkan bahwa pesawat kemungkinan berbalik arah.

(Yunanto Wiji Utomo/kompas.com)