Find Us On Social Media :

Tersisa Tiga Belas Hari, Kotak Hitam Malaysia Airlines MH370 Jadi Fokus Utama Pencarian

By Chatarina Komala, Selasa, 25 Maret 2014 | 18:00 WIB

Tersisa Tiga Belas Hari, Kotak Hitam Malaysia Airlines MH370 Jadi Fokus Utama Pencarian

Intisari-Online.com- Dua pekan lebih pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang berlangsung. Data terbaru, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak menyatakan, penerbangan pesawat itu berakhir di wilayah selatan Samudera Hindia dan seluruh penumpangnya tewas (24/3). Adapun dasar utama pernyataan tersebut adalah hasil analisis ulang dari data satelit Immarsat.Menyusul pernyataan tersebut, pencarian berskala multinasional pun terus dilakukan. Pencarian kotak hitam MH370 milik Malaysia Airlines kini menjadi fokus para penyidik karena alasan teknis: baterai yang hanya akan bertahan 30 hari sejak pesawat hilang. (Baca juga:Inilah Alasan PM Malaysia Nyatakan Semua Penumpang Malaysia Airlines MH370 Tewas)

Adapun wahana canggih AS Towed Pinger Locator 25 dan unsur bantuan dari berbagai negara kini berlomba dengan waktu untuk menjejak kotak hitam pesawat Malaysia Airlines MH370, sebelum sinyalnya mati setelah 30 hari.Angkatan Laut Amerika Serikat misalnya telah menyebar Towed Pinger Locator 25 atau alat khusus pencari black box (kotak hitam) pesawat MH370 di Samudera Hindia. Alat khusus pencari kotak hitam itu dikabarkan bisa menyelam ke dalam laut hingga kedalaman 20.000 kaki atau sekitar 6.000 meter.  
Pengamat penerbangan Dudi Sudibyo mengatakan, para pencari akan berkonsentrasi untuk menemukan titik lokasi kotak hitam MH370 itu dengan mengukur kecepatan angin, kekuatan arus bawah air, dan metode ukur lainnya.dari lokasi jatuhnya pesawat. Karenanya, penting untuk memastikan lokasi jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH370 terlebih dahulu.Lokasi serpihan-serpihan pesawat yang dinyatakan berada di selatan Samudera Hindia, atau sebelah barat Perth, Australia, kata Dudi, belum tentu menjadi lokasi jatuhnya MH370.
"Kemarin, dinyatakan puing-puing ditemukan, tetapi harus dicari lagi diumana jatuhnya pesawat itu. Bukan berarti lokasi puing itu merupakan lokasi jatuhnya pesawat," tutur Dudi, dilansir dari ANTARANews.(Baca juga: Bagaimana Menentukan Samudra Hindia Sebagai Lokasi Terakhir Malaysia Airlines MH370?)Tiga belas hari lagi 
Dihitung dari hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 sejak 8 Maret lalu, maka kemungkinan besar sisa waktu baterai di kotak hitam yang memancarkan sinar ultrasonik tersebut tinggal 13 hari lagi.  
Sebagai contoh, Dudi lantas merujuk kecelakaan pesawat yang pernah menimpa Airbus A330-200 milik Air France yang jatuh ke Samudra Atlantik pada 2009. Saat itu, untuk mengangkat kotak hitam Air France, yang sedianya terbang dari Rio de Jenairo ke Paris, diperlukan waktu bertahun-tahun. Namun lokasi kotak hitam itu sudah dapat ditemukan sebelum daya tahan baterai itu habis. 
"Yang penting bukan pengangkatan kotak hitamnya, tapi lokasinya terlebih dahulu. Untuk mengangkat kotak hitam itu memang dibutuhkan alat-alat teknis lainnya," ujar dia. 
Satu kasus lagi yakni jatuhnya pesawat Adam Air pada 2007 yang bertolak dari Surabaya ke Makassar, Indonesia. Menurut Dudi terdapat "keanehan" dalam kasus Adam Air. Sinyal ultrasonik yang dipancarkan dari baterai kotak hitam Adam Air saat itu, kata dia, mampu bertahan hingga dua bulan.(Baca juga: Pertanyaan Tertinggal dari Malaysia Airlines MH370
Namun, Dudi tidak ingin berspekulasi terkait kemungkinan MH370 juga bisa bernasib serupa dengan Adam Air. 
"Tidak bisa berspekulasi, data pastinya, semua menunggu dari tim pencari," ujarnya. (Dari berbagai sumber)