Find Us On Social Media :

Lima Buku untuk Pemula Versi The Guardian

By Moh Habib Asyhad, Minggu, 20 April 2014 | 12:00 WIB

Lima Buku untuk Pemula Versi The Guardian

Intisari-Online.com - Kira-kira satu per tiga orang laki-laki tidak membaca buku sejak sekolah. Berdasar survei yang digagas untuk World Book Night, banyak alasan kenapa seorang pria dewasa tidak membaca buku. Dari sekian alasan, yang terbanyak menyebut “karena benar-benar tidak ingin”.

Seenggan-enggannya Anda membaca buku, cobalah sejenak membaca satu dari lima buku untuk pemula menurut The Guardian ini. Jangan tanya kenapa! Bacalah, dan semoga tidak pernah ada penyesalan.1.   Everything Bad Is Good For You, Steven Johnson

Jika Anda merasa bersalah karena memilih TV atawa film untuk media baca, maka buku ini sangat cocok buat Anda. Dengan gaya cepat dan lugas, kadang-kadang ditambah dengan bermacam inforgrafis, Johnson ingin mengatakan, hiburan saat ini tengah berkembang pesat dan kompleks. Kita belajar banyak dari perkembangannya yang pesat itu.2.   Stalingrad, Antony Beevor

Buku ini cocok untuk penggemar perang. Pertempuran Stalingrad dianggap sebagai salah satu pertempuran yang sangat mengerikan. Tapi sekali lagi, jika Anda adalah penyuka perang, maka buku ini sangat menyenangkan. Meski terlihat sangat tebal—500 halama—membacanya akan membuat Anda ketagihan. Saking tebalnya, muncul anekdot: buku ini bahkan bisa melindungi Anda ketika perang sungguhan.(Baca juga: Buku-buku Terbaik tentang Indonesia

3.   The Old Man and the Sea, Ernest Hemingway

Bagi pencinta buku sejati, buku yang diterbitkan tahun 1952 ini termasuk kategori santapan wajib. Bagi yang kurang suka membaca, cobalah dulu! Dalam buku yang tebalnya hanya 99 halaman ini, Ernest Hemingway menulis cerita petualangan seorang kakek tua di Teluk Meksiko yang ganas. Bukan hanya upaya bertahan hidup, banyak cerita yang bisa dikorek di tengah upaya kakek tua menunggu ikan marlin buruannya. 

Untuk informasi, berkat novel ini, Hemingway diganjar Hadiah Nobel Sastra pada 1954.4.   The Road, Cormac McCarthy

Ada tiga hal penting yang bisa diambil dari novel post apocalyptic ini. A). Ini adalah novel pendek menarik tentang seorang ayah dan anak dalam upaya bertahan hidup di tengah bencana global. B). Buku ini semcam panduan praktis untuk selamat dari bencan global, yang mungkin suatu hari akan sangat berguna. C). Jika Anda ingin tahu kenapa orang-orang menangis gara-gara buku, buku ini akan sangat membantu.

5.   Finnegans Wake, James Joyce

James Joyce dianggap sebagai salah satu maestro sastra modern. Finnegans Wake adalah karya terakhir Joyce yang membutuhkan waktu paling lama dibanding karya-karya Joyce yang lain: Ulysses, A Potrait of the Artist as a Young Man, Dubliners, dst. Joyce menulis Finnegans Wake selama 17 tahun. Beberapa kritikus sastra membuat anekdot soal Finnegans Wake: jika Don Quixote adalah (gunung) K2, Tristam Shandy seolah Kilimanjaro, maka Finnegans Wake adalah Puncak Everest. 

Beberapa kalangan menyebut, novel ini merupakan novel eksperimental dan sukar buat pembaca, meskipun Modern Library mencantumkannya sebagai salah satu dari 100 novel berbahasa Inggris terbaik di abad ke-20. Jika ada seorang kawan yang bertanya: kenapa memilih novel yang begitu sukar itu, maka jawablah, “ini adalah simbol modernisme tingkat tinggi!”Membaca salah satu dari lima buku untuk pemula ini, dijamin akan membuat Anda ketagihan.