Find Us On Social Media :

Ditemukan, Planet Baru Serupa Bumi

By Chatarina Komala, Senin, 21 April 2014 | 17:00 WIB

Ditemukan, Planet Baru Serupa Bumi

Intisari-Online.com - Sebuah planet baru serupa Bumi ditemukan. Selain berukuran mirip dengan Bumi, planet tersebut juga tidak terlalu besar, tidak terlalu kecil, tidak terlalu panas, dan tidak terlalu dingin. Oleh sekelompok astronom internasional, planet ini kemudian dinilai "pas" untuk menampung kehidupan.

Mengorbiti sebuah bintang yang berjarak sekitar 500 tahun cahaya, planet yang disebut Kepler-186f itu mengorbiti bintang pada jarak yang tepat untuk air di permukaan, yang penting untuk kehidupan.(Baca juga: Kepler: Ada 'Planet Bumi' Lain

Namun planet itu tidak serupa dengan Bumi, menurut ilmuwan keplanetan NASA Elisa Quintana.

"Lebih kepada sepupu Bumi, bukan kembaran Bumi. Karakteristiknya sama, namun bintang induknya sangat berbeda," ujarnya.

Kepler-186f mengorbiti bintang yang lebih kecil dan lebih dingin daripada matahari kita.

Namun, dalam tulisan pada jurnal Science, para astronom mengatakan planet tersebut tampak relatif lebih dekat dibandingkan dengan sebagian besar ratusan planet yang telah ditemukan selama ini. Beberapa adalah planet raksasa berselimut gas dengan atmosfer yang tebal, sementara yang lainnya mengorbit terlalu dekat dengan bintang mereka dan terlalu panas untuk kehidupan.

Dua planet yang ditemukan tahun lalu ada pada orbit yang tepat dan dapat menjadi kandidat-kandidat bagus bagi kehidupan, ujar Quintana, namun ukurannya lebih besar daripada Bumi.

"Untuk pertama kalinya, kita dapat mengatakan bahwa kita sekarang memiliki planet yang berukuran sama dengan Bumi dan mengorbit dalam zona bintang yang dapat ditinggali," ujarnya.(Baca juga: Ada Miliaran Planet di Bimasakti Bisa Ditinggali?

Langkah berikutnya adalah untuk mencari jejak-jejak kehidupan di atmosfer-atmosfer dunia yang jauh ini. Hal ini memerlukan teleskop antariksa yang lebih canggih. Namun pengurangan anggaran mengancam misi tersebut.

Meski demikian, Quintana yakin saat teleskop generasi mendatang dapat diluncurkan, manusia akan menemukan bahwa mereka tidak sendiri di alam semesta ini. (National Geographic Indonesia)