Penulis
Intisari-Online.com - Bagi kita yang sulit tidur atau insomnia pasti tahu anjuran "menghitung domba". Pertanyaan kemudian timbul, seberapa ampuhkah anjuran ini ketika diterapkan?"Gagasan yang menganjurkan untuk menghitung domba ketika tidur, sebenarnya adalah salah satu kisah lama," kata Michael Decker, pH.D., seorangseorang Spesialis Tidur dan Profesor di Case Western School of Nursing.(Baca juga:Susah Tidur? Pikirkan Pantai!)Decker menambahkan, anekdot tersebut berasal ketika para penggembala domba tidak bisa tidur di malam hari karena terlalu khawatir dengan domba mereka yang ada di ladang. Jadi, mereka menenangkan diri mereka dengan menghitung kawanan domba untuk memastikan semuanya aman.Namun, teknik menghitung domba tersebut mungkin tak akan majur di masa kini. Ketika hendak tertidur, tentu akan lebih membantu apabila pikiran diisi dengan sesuatu yang santai dan pasif, ketimbang sesuatu yang aktif. "Menghitung domba hanya akan membuat kita berpikir. Dibutuhkan banyak energi dan waktu, padahal saat tidur kita justru tidak boleh mengaktifkan bagian-bagian otak yang berhubungan dengan pengolahan informasi," lanjut Decker. Sebaliknya, akan lebih baik bila kita menggunakan kekuatan otak untuk memikirkan adegan yang santai, seperti pantai yang menenangkan. Sebuah penelitian pada tahun 2001 yang diterbitkan dalam jurnal Behavior Research and Therapy menunjukkan, sekelompok orang insomnia yang berimajinasi akan tempat menyenangkan, justru lebih mudah tertidur daripada yang tidak.
Decker mengatakan, membayangkan hal-hal atau tempat menyenangkan adalah strategi terbaik untuk menenangkan pikiran. Mencoba membayangkan air terjuan yang indah, atau saat-saat berlibur dan berelaksasi di tempat yang menyenangkan."Kami tak ingin melakukan apa pun yang melibatkan proses berpikir," katanya.(Baca juga:9 Cara Atasi Insomnia)Trik lain yang bisa dicoba adalah relaksasi otot progresif, meditasi, atau mandi air hangat sebelum tidur. Namun, apabila tidak bisa tertidur cepat setelah 30 menit atau lebih, para ahli merekomendasikan untuk melakukan sesuatu yang tenang dan menyenangkan, bukannya merangsang otak hingga lelah. Ini berguna, agar otak tidak mengasosiasikan tempat tidur sebagai tempat untuk bangun. (Huffingtonpost)