Penulis
Intisari-Online.com - Setelah gerhana bulan pada Selasa (15/4) lalu, sejumlah 62 kabupaten/kota di enam provinsi di Indonesia akan menyaksikan gerhana matahari, Selasa (29/4) besok.Enam provinsi yang dimaksud adalah Daerah Instimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Sementara, beberapa kabupaten/kota antara lain Wonosari, Wates, Bantul, Wonogiri, Banyuwangi, Jember, Gianyar, Denpasar, Mataram, Bima, Waingapu, Waikabubak, dan Baa.Dari wilayah Indonesia, gerhana besok akan tampak sebagai gerhana matahari sebagian. Matahari akan tampak seperti apel yang baru sekali digigit.Adapun durasi gerhana matahari bervariasi untuk masing-masing wilayah. Atronom amatir Ma'rufin Sudibyo mengatakan, durasi gerhana matahari terlama adalah di Baa, yakni selama 64 menit. Tak hanya itu, waktu terbaik untuk menyaksikan puncak gerhana juga bervariasi, namun berkisar antara pukul 13.59 - 14.06 untuk Indonesia Barat dan 15.07 - 15.21 untuk Indonesia Tengah.Sementara itu, besarnya permukaan Matahari yang "digigit" oleh Bulan, disebut magnitudo gerhana, juga bervariasi.Untuk wilayah Indonesia, magnitudo gerhana matahari besok berkisar antara 0,2 - 7,6 persen. Artinya, hanya 0,2 - 7,6 persen dari piringan Matahari yang tertutup Bulan.Atas dasar magnitudo itulah, Ma'rufin mengatakan bahwa gerhana matahari besok tetap sulit untuk diamati. Pengamatan harus dilakukan dengan teleskop berkualitas baik.Gerhana matahari besok merupakan gerhana pertama pada tahun 2014. Adapun fenomena gerhana matahari yang akan terjadi pada Selasa besok merupakan gerhana matahari cincin. Disebut gerhana matahari cincin karena lokasi yang paling optimal untuk menyaksikan puncak fenomenanya, bagian matahari yang akan tampak hanya koronanya. (Baca juga:Sehabis Gerhana Bulan, 'Terbitlah' Gerhana Matahari)Gerhana matahari cincin terjadi ketika jarak bumi, bulan, dan matahari terletak pada satu garis lurus, namun jarak antara bumi dan matahari tergolong jauh. Akibatnya, bayang-bayang inti bulan tidak jatuh di permukaan bumi, melainkan di satu titik di angkasa.Yang jatuh di permukaan Bumi adalah bayang-bayang tambahan (atumbra). Di wilayah itulah, gerhana matahari cincin bisa dilihat.Untuk besok, gerhana matahari cincin hanya bisa dilihat di wilayah utara Antartika. Puncak gerhana akan terjadi pada pukul 13.03 WIB.Menurut astronom amatir Ma'rufin Sudibyo, di Antartika, sebesar 98,68 piringan matahari akan tertutup bulan. Matahari akan tampak 77 persen lebih redup dari biasanya.Indonesia sendiri menyaksikan gerhana matahari sebagian karena wilayahnya merupakan tempat jauhnya penumbra, bukan atumbra.Bergabung dengan komunitas astronomi terdekatBagi warga Indonesia yang ingin menyaksikan fenomena gerhana matahari besok, Ma'rufin menyarankan,cara paling praktis adalah dengan bergabung dengan komunitas astronomi terdekat.Beberapa komunitas astronomi yang menggelar pengamatan antara lain Jogja Astro Club, Surabaya Astronomy Club, Observatorium As-Salam Surakarta, Lajnah Falakiyyah Jawa Timur.Ma'rufin tidak mengajurkan pengamatan secara langsung dengan menatap Matahari atau tidak langsung dengan menatap pantulan sinar matahari pada air yang tenang.Menurut Ma'rufin, pengamatan secara langsung maupun tidak langsung berbahaya karena berpotensi merusak penglihatan.Pengamatan gerhana mataharidengan teleskop yang tidak dilengkapi dengan filter matahari juga berbahaya. Dengan teleskop yang tak dilengkapi filter, cahaya matahari yang ditangkap 100 kali lebih besar dibanding yang akan lewat pengamatan langsung. (Yunanto Wiji Utomo/ Kompas)