Penulis
Intisari-Online.com - Gerhana matahari sebagian yang akan terjadi hari ini (29/4) merupakan sebuah fenomena astronomi yang menarik. Apalagi sejumlah 2 kabupaten/kota di enam provinsi di Indonesia memiliki potensi untuk menyaksikannya. Meski begitu, melakukan pengamatan pada gerhana matahari sebagian tetaplah sulit.Salah satu faktornya adalah magnitudo gerhana yang kecil. Magnitudo gerhana adalah persentase piringan matahari yang tertutup bulan saat terjadinya gerhana. Bahkan, di banyak wilayah di Jawa, magnitudo kurang dari 1 persen. Akibatnya, gerhana matahari sebagian tak bisa diamati dengan peralatan yang sederhana.Lalu, bila tak semua orang punya teleskop canggih, bagaimana cara mengamati gerhana matahari sebagian? Seorang atronom amatir Ma'rufin Sudibyo mengatakan, gerhana matahari sebagian kali ini memang fenomena yang sulit diamati publik."Saya pribadi lebih menganjurkan untuk melihatstreamingsaja, jika menghendaki," katanya.Meski demikian, bila ingin mengamati secara langsung, Ma'rufin menganjurkan untuk bergabung dengan komunitas astronomi terdekat.Dengan bergabung, kesempatan mengamati lebih besar, demikian juga keamanannya. Pengamatan gerhana matahari harus ekstra hati-hati. Sebab, pengamatan tak bisa dilakukan dengan menatap matahari secara langsung.Jadwal pengamatan dari komunitas astronomiMa'rufin mengungkapkan, komunitas-komunitas astronomi di berbagai wilayah telah membuat jadwal pengamatan. Misalnya,Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Balai 3 yang akan menggelar pengamatan di Denpasar.Tak hanya itu, Jogja Astro Club juga akan menggelar pengamatan di Parangkusumo. Sementara, komunitas Obervatorium As-Salam akan menggelar pengamatan di Pacitan.Lajnah Falakiyyah Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur bekerja sama dengan Kantor Kementerian Agama akan menggelar pengamatan di Jember.BMKG Pusat bidang gravitasi dan tanda waktu bekerja sama dengan BMKG Kupang akan mengamati gerhana matahari sebagian dari Kupang. (Yunanto Wiji Utomo/Kompas)