Find Us On Social Media :

Bagus dan Stabilkah Bola Piala Dunia 2014?

By K. Tatik Wardayati, Senin, 2 Juni 2014 | 16:00 WIB

Bagus dan Stabilkah Bola Piala Dunia 2014?

Intisari-Online.com – Para pemain bola di Piala Dunia 2014 mungkin merasa bahwa bola yang mereka tendang akan melayang dengan benar, demikian menurut penelitian baru para fisikawan resmi.

Sepak bola konvensional terbuat dari 32 panel pentagonal dan heksagonal, tapi bola Piala Dunia 2014 disebut model Brazuca, yang dibuat oleh Adidas. Brazuca hanya memiliki enam panel, desain ini memberikan stabillitas lebih unggul dibandingkan dengan bola lainnya di pasaran. Demikian menurut penelitian baru yang diterbitkan di jurnal Scientific Reports.

Sepak bola tradisional, dibuat dengan jahitan yang mirip sarang lebah, yang ikonik. Namun, produsen bola dalam beberapa tahun terakhir lebih membuat dengan desain 32 panel. Adidas Teamgeist II, misalnya, membuat 14 panel yang digunakan di Piala Euro 2008. Jabulani juga hanya memiliki delapan panel, nah yang ini dikritik luas oleh para pemainnya di Piala Dunia 2010, karena terkadang “terbang” tak terduga.

Brazuca, bola Piala Dunia 2014, dirancang dengan stabilitas yang baik, pikir beberapa penggemar. Tetapi penelitian pada fisika sepak bolah telah gagal menghubungkan titik-titik antara tes di terowongan angin dan lintasan penerbangan yang sebenarnya, peneliti ilmu olahraga Sungchan Hong dan Takeshi Asai dari University of Tsukuba di Jepang, menuangkannya dalam Scientific Reports.

Hong dan Asai menggunakan uji terowongan angin dan robot untuk menenang bola, untuk menganalisa fisika dari lima jenis bola yang berbeda, lalu menghubungkan angka mentah tarikan dan daya angkat untuk melihat kinerjanya. Mereka menganalisis Brazuca, Teamgeist II, Jabulani, dan bola konvensional, panel 32. Mereka juga menganalisis bola panel 32 Adidas Cafusa, yang digunakan di banyak pertandingan profesional dan memiliki pengaturan yang sedikit berbeda dari bola konvensional.

Para peneliti menguji setiap bola dengan robot yang sudah diprogram untuk menendang dengan cara yang sama persis setiap waktu. Robot akan menendang bola yang “terbang” menuju jaring 25 meter jauhnya, dan para peneliti akan mengukur konsistensi dari tempat di mana bola membentur.

Mereka menemukan bahwa bola Brazuca, sebagai bola Piala Dunia 2014, yang “terbang” paling konsisten dari kelompok itu, kemudian bola konvensional. Ini mematahkan anggapan bahwa Jabulani adalah bola yang paling stabil. Tes tersebut juga mengungkapkan bahwa Cafusa cenderung bergetar horizontal saat “terbang”, sementara Jabulani bergetar secara vertikal. Para peneliti juga menghubungkan pengukuran dalam terowongan angin untuk kinerja bola tersebut ketika ditendang.

Temuan ini diharapkan dapat membantu dalam desain baru bola sepak, serta menginformasikan para pelatih tentang bagaimana mengajarkan para pemain mereka untuk menendang. Meskipun demikian, mereka tetap menyebutkan, ada variabel tetap, seperti bahan, kekasaran permukaan, simetri, dan lem, juga mempengaruhi jalur “terbang” bola. (livescience)