Penulis
Intisari-Online.com – Anda tentunya sering melihat gambar koala memeluk batang pohon. Lucu ya? Pose lucu itu ternyata bagi binatang khas Australia ini berperan penting dalam kelangsungan hidup binatang berkantung ini.
Para peneliti dari Melbourne University yang melacak gerakan koala dengan radio, mereka menemukan bahwa pada musim panas hewan ini lebih sering memeluk pohon.
Dengan membungkus tubuh mereka pada batang pohon dingin, para koala ini dapat menghentikan diri dari rasa kepanasan yang panjang, selama musim panas. Selama musim panas, mereka duduk di batang pohon yang rendah, yang lebih dingin, sehingga memungkinkan mereka untuk berbaring dan memeluk batang pohon.
Suhu batang pohon itu rata-rata 9oC di bawah suhu udara, dengan kulit pohon favorit mereka yang sangat dingin, demikian tulis jurnal Biologi, Royal Society. Diperkirakan ini untuk memungkinkan mereka mentransfer panas dari tubuh mereka, sehingga mereka terhindar dari bahaya dehidrasi.
Peneliti Natalie Briscoe mengatakan, “Dengan memeluk pada pohon-pohon ini mereka bisa menghemat sekitar separuh kebutuhan air untuk menjaga rasa dingin tubuh di musim panas.”
“Hasil ini penting bagi kami untuk menyoroti masalah lingkungan, agar kami pun memberikan lingkungan yang nyaman, tidak hanya untuk koala, tapi kepada semua jenis spesies, saat musim panas,” tambahnya.
“Sekitar 25% dari koala dalam satu populasi mati selama gelombang panas di tahun 2009, sehingga penting perlu dipahami berbagai faktor yang membuat populasi tersebut dapat bertahan lebih lama,” sambung Andrew Krockenberger, wakil peneliti.
Tim peneliti juga menambahkan bahwa bukan hanya koala yang melakukan strategi tersebut, bahkan monyel dan macan tutul pun cenderung melakukan hal yang sama untuk bertahan hidup.
Koala dapat bertahan hidup dengan lebih sedikit air berkat strategi koalamemeluk batang pohon. Seekor koala sehat hidup sampai 16 tahun. Ada jutaan ekor hidup di Autralia, tapi mereka diburu demi bulu mereka di awal tahun 1900-an.
Pemerintah Australia mendaftarkan koala di Queensland, New South Wales, dan Autralian Capital Territory sebagai spesies terancam, dan mengingatkan bahwa hewan ini bisa punah jika tidak dilindungi. (dailymail)
Baca juga: Si mungil nan manja