Find Us On Social Media :

Listrik dari Air Asin

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 11 Juni 2014 | 09:30 WIB

Listrik dari Air Asin

Intisari-Online.com – Kabar bagus datang dari Stanford University, AS. Para peneliti di universitas ini berhasil mengembangkan sumber listrik dari air asin. Ini bisa menjadi terobosan besar di bidang energi alternatif terbarukan di masa depan. Air dan garam (natrium klorida) adalah bahan yang mudah didapat di mana saja, demikian dilansir Technology Review.

Prinsip kerja alat penghasil listrik dari air asin ini mirip dengan kerja baterai konvensional. Alat berteknologi nano ini punya dua kutub elektrode, yaitu positif dan negatif. Di dalam air, natrium klorida akan terionisasi menjadi natrium (positif) dan klorida (negatif). Kutup positif elektrode akan menarik ion negatif klorida, sementara kutub negatif menarik ion positif natrium.

Perbedaan muatan dari aliran ion-ion inilah yang menciptakan arus listrik. Hasil akhir dari proses ini adalah air yang semula asin menjadi kurang asin. Saat elektrode ini telah jenuh dengan natrium dan klorida, ia tidak bisa menarik ion natrium dan klorida lagi. Agar bisa berfungsi kembali, elektrode ini cukup dicelupkan ke dalam air murni, maka garam dari elektrode ini akan terlepas kembali ke dalam air. Setelah itu elektrode tersebut bisa kembali dicelupkan ke dalam air garam yang baru untuk menghasilkan listrik lagi.

Proses ini mirip dengan desalinisasi (pemurnian) air laut, namun dengan sistem yang dibalik. Pada proses desalinisasi, sistem membutuhkan listrik. Sementara pada baterai-air asin ini, sistem menghasilkan listrik.

Sistem pembangkit listrik dari air asin ini bisa diaplikasikan dalam skala kecil maupun skala besar. Dalam skala besar, pembangkit listrik bisa dibangun, misalnya, di dekat muara. Di tempat ini, air laut yang asin bertemu dengan air tawar dari sungai. Dengan debit air sekitar 50 kubik per detik, pembangkit ini diperkirakan bisa menghasilkan listrik sebesar 100 megawatt.

Namun, peneliti dari Yale University mengingatkan, jika dibuat dalam skala besar, pembangkit listrik dari air asin ini harus didesain ramah lingkungan supaya tidak merusak ekosistem di muara. Jangan sampai urusan listrik membuat kehidupan ikan air tawar di sungai terancam. (Intisari)

Baca juga: Air limbah pembangkit listrik potensial